Dua Tenaga Kesehatan Dianiaya OTK, Satu Meninggal dan Satu Kritis di Intan Jaya

0
1512

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dua tenaga kesehatan di Kab. Intan Jaya diduga telah  sekelompok orang tidak dikenal di distrik Wandae, Kab. Intan Jaya, Papua pada 22 Mei 2020.

Seorang sumber informasi terpercaya suarapapua.com yang tidak ingin dimediakan namanya melaporkan, dua orang tenaga kesehatan tersebut telah dianiaya sekelompok orang tidak dikenal tersebut adalah Eniko Somou dan Almalek Bagau.

Dia menjelaskan, kedua tenaga kesehatan tersebut awalnya membawa obat-obatan dan alat kesehatan lainnya ke distrik Wandae. Diketahui kedua tenaga medis tersebut berada di distrik Wandae,  sejumlah Orang tak dikenal yang berada di Wandae saat itu menghampiri mereka lalu melakukan penganiayaan dan interogasi.

Di saat tersebut, beberapa tokoh gereja dan hamba Tuhan yang berada di tempat kejadian, berusaha untuk melindungi kedua tenaga kesehatan tersebut. Setelah berhasil melerai dari penganiayaan yang dilakukan tersebut, kedua korban dibawah ke Bilai, distrik Homeyo.

Baca Juga:  PAHAM Papua Desak Komnas HAM dan Pangdam XVII Investigasi Video Penganiayaan Warga Sipil Papua

Sesampainya di Bilae, Eniko Somou meninggal dunia. Kemudian jenazahnya dibawah ke kampung Pogapa, distrik Homeyo. Sedangkan Almalek Bagau yang sedang dalam kondisi kritis masih berada di Kampung Bilai.

ads

Almalek Bagau masih di Bilai dengan tujuan untuk dibawah ke RSUD Sugapa agar mendapatkan perawatan medis. Sambil menunggu, sejumlah pemuda kontak ke pastor Paroki Bilogai untuk fasilitasi kendaraan untuk mengevakuasi Bagau ke RSUD Intan Jaya di Sugapa.

Semetara itu, Kepala BPBD Kab. Intan Jaya, sekaligus ketua I Tim Satuan Tugas Covid-19 Intan Jaya, Yunus Mirip saat dikonfirmasi suarapapua.com membenarkan informasi tersebut.

“Informasi itu benar. Saya sudah dapat informasi dari pastor paroki Bilogai, Yustinus Rahangiar Pr, bahwa dua orang itu sudah dianiaya. Kedua tenaga kesehatan tersebut ada di Bilai. Rencananya, besok pagi akan dievakuasi ke Sugapa,” jelasnya kepada suarapapua.com.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

Yunus Mirip bilang, Eniko Somou dan Almalek Bagau adalah tenaga medis yang tergabung dan bekerja sama dalam tim Covid-19.

Sebelumnya, Eniko Somou bertugas di Puskesmas Wandae dan Almalek Bagau bertugas di Puskesmas Pogapa.

“Jadi kedua tenaga kesehatan kami itu ditembak di Wandae,” ujarnya.

Yunus juga mengkonfirmasi bahwa Eniko Somou telah meninggal dan Almalek Bagau masih dalam kondisi kritis dan sedang berada di Kampung Bilai.

Sementara itu, Kapolres Intan Jaya, AKBP Yuli Karre Pongbala, seperti dikutip dari bogopapua.com, membenarkan peristiwa penganiayaan dan penembakan yang menimpa 2 petugas medis tersebut. Salah satunya yakni Eniko Somou sudah meninggal dunia.

Baca Juga:  Dewan Pers Membentuk Tim Seleksi Komite Perpres Publisher Rights

“Jadi begini dek, kita belum bisa memberikan keterangan yang pasti. Karena kami susah ke TKP yang sangat jauh,” ungkapnya.

Bupati Intan Jaya Konfirmasi

Bupati Kab. Intan Jaya yang dikonfirmasi suarapapua.com pada malam ini menjelaskan, benar bahwa kedua tenaga kesehatan tersebut menjadi korban. Eniko Somou telah meninggal dan sudah dibawah ke kampung Pogapa.  Sedangkan Almalek Bagau sudah dievakuasi ke Sugapa.

Disinggung tentang pelaku, kata Tabuni, sampai saat ini dirinya belum mengetahui secara pasti dan masih simpang siur.

“Sampai saat ini kami belum tahu secara pasti siapa. Tapi itu sekelompok orang tak dikenal yang kebetulan berada di kampung Wandae. Jadi informasinya tentang pelaku ini kami belum tahu secara pasti,” ungkapnya bupati Natalis Tabuni.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaDosen UKIP Sorong: OAP Bisa Hidup Tanpa Otsus
Artikel berikutnyaTenaga Kesehatan yang Ditembak dan Dianiaya Dievakuasi ke Nabire