JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Laurenzus Kadepa, Anggota DPRP Papua mengkutuk keras penembakan terhadap dua pertugas medis [Almalek Bogau (32) dan Eniko Somou (38)] di kampung Kititapa, Wandae, Intan Jaya, pada 22 Mei 2020.
Dua korban penembakan itu adalah petugas medis di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, Papua. Selain itu sebagai anggota tim Covid-19 Pemkab Intan Jaya.
“Saya mengutuk keras siapapun pelaku (penembakan dua petugas medis tersebut),” tegas Kadepa, ketika dihubungi suarapapua.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (23/5/2020).
Kadepa mengatakan, menjadi tenaga kesehatan atau perawat adalah dedikasi panggilan jiwa dalam sumpah profesi, namun takdir berkata lain.
“Hormat! jasa pelayananmu yang selalu dinanti dan dirindukan oleh setiap insan yang menderita sakit. Menantimu di pelosok!” ucapnya.
Menurut keterangan Laurenzus Kadepa, Almalek Bagau adalah kepala Puskesmas Wandae dan Eniko Somou adalah staf di Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Sebagaimana dilaporkan suarapapua.com, korban penembakan atas nama Eniko Somou telah meninggal dunia setelah di evakuasi ke Bilai atas penganiayaan dan penembakan di Wandae. Jazadnya telah di bawa ke kampung halamanya, Pogapa.
Sementara, Almalek Bogau telah di evakuasi ke Sugapa, dan selanjutnya pada pagi ini, Sabtu (23/5/2020) dirujuk ke RSUD Nabire dengan pesawat. Saat ini sedang di rawat di RSUD Nabire.
Pewarta: Elisa Sekenyap