BeritaYayasan YSHUA Menamatkan Enam Peserta Kursus Bahasa Inggris

Yayasan YSHUA Menamatkan Enam Peserta Kursus Bahasa Inggris

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Sebanyak enam peserta kursus bahasa inggris, matematika, komputer dan musik yang dilaksanakan Training Institut for self Development (TID) Yayasan Sebarisan Honai Papua (YSHUA) telah ditamatkan.

Enam peserta diantaranya, Anus Giban, Ismail Tabuni, Luis Gombo, Amece Bahabol dan Irwan Wenda. Keenam peserta kursus dibekali sertifikat.

Acara penamatan enam peserta kursus itu dilaksanakan pada hari, Sabtu 23 Mei 2020 di Kantor YSHUA, distrik Pisugi, kampung Pikhe, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Andinus Yanengga, Direktur Yayasan Sebarisan Honai Papua (YSHUA), mengatakan enam peserta yang ditamatkan telah mengikuti kursus selama setahun, dari 2019 hingga 2020.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

“Sebenarnya ada 13 peserta, tetapi 7 lainnya mengikuti program Papua Language Institute setelah sebelumnya sempat mengikuti pembelajaran di TID. Jadi 6 orang saja yang ditamatkan,” jelas Yanengga kepada suarapapua.com.

Kata Yanengga, selama setahun, selain pembelajaran bahasa inggris, metematika, komputer dan musik, pihaknya juga mengajarkan pengetahuan filsafat dan pembelajaran cara berkebun serta pemuridan yang menjadi extra learning.

Di dalam Training Institut for self Development sendiri kata Yanengga, ada dua kelas, yaitu kelas basic and part time.

Ia berharap kepada peserta didik yang telah ditamatkan agar bisa mandiri dengan pengetahuan yang telah diterima.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Roy Kombian, pengajar dan pembina pemuridan – musik, mengakui apa yang dilakukan pihaknya lebih pada bagaimana menggali potensi dasar dari peserta yang telah dititipkan. Karena tentunya kata dia, para peserta telah memiliki potensi itu, sementara lembaga hanya menyediakan tempat untuk memunculkan potensi, sehingga selesai dari sini (TID) bisa dipakai potensinya.

“Ya, tentunya berdasarkan sertifikat yang kami kasih mereka bisa tuju lembaga lain bahwa mereka ini perna dilatih di lembaga ini, terutama sesuai potensi yang diselenggarakan,” jelas Kombian.

Ia menambahkan bahwa pembentukan yayasan YSHUA dan lembaga pelatihan TID ini semata-mata untuk mendongkrak, tetapi juga menjawab permasalahan pendidkan yang ada di tanah Papua.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Karena menurutnya, masalah pendidikan tidak bisa di pandang sebagai kegiatan universal yang hasilnya langsung terlihat, namun membutuhkan proses dan keteguhan hati serta komitmen dalam rangka mencerdaskan anak-anak generasi Papua.

“Kursus dan pelatihan ini bagian dari pendidikan itu,” tukas Kombian.

Untuk diketahui, Yayasan Sebarisan Honai Papua (YSHUA) memiliki program belajar tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PUD-OLEP) dan Training Institut for self Development (TID).

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

0
Kami atas nama leluhur tokoh pemekaran kabupaten Tambrauw dan alam semesta mengutuk dan menolak dengan tegas pernyataan sikap yang disampaikan oleh kepala suku besar Abun tentang dukungan politiknya terhadap Pj. Bupati Kabupaten Tambrauw.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.