JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Paison Dakulala, Penjabat Sekretaris Kesehatan Papua Nugini mengatakan, peningkatan harian kasus Covid-19 di Papua Barat merupakan ancaman besar bagi negaranya.
Wilayah Papua telah terlihat setidaknya 65 kasus baru dari virus corona selama 36 jam terakhir sehingga total menjadi sekitar 686 kasus yang dikonfirmasi.
Dr. Paison Dakulala, yang juga merupakan Wakil Pengawas Keadaan Darurat, mengatakan peningkatan yang mengkhawatirkan berarti bahwa PNG masih berada di zona bahaya, dan orang-orangnya tidak boleh berpuas diri.
“Dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Papua Barat, Pemerintah PNG meninjau kembali strateginya di sepanjang perbatasan dengan Indonesia. Untuk memastikan bahwa pergerakan orang-orang melintasi perbatasan diperketat untuk sekadar menghindari kemungkinan transmisi Covid-19 di PNG,” kata Dr.Dakulala sebagaimana dilaporkan Radio New Zealand.
Walaupun demikina, ia mengakui bahwa pihaknya di PNG bulan ada kematian dari jumlah kasus Covid-19 yang ada.
“Sampai saat ini, tidak ada kematian di negara itu dan oleh karena itu tim Kesehatan kami dan pasukan keamanan berada di perbatasan, memastikan bahwa transmisi Covid-19 ini tidak boleh terjadi,” katanya.
Pada tahap ini, PNG hanya memiliki delapan (8) kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Kasus terakhir dilaporkan sekitar sebulan lalu dan dari delapan itu semuanya telah pulih.
Pada minggu ini, lebih dari 31.000 penumpang pesawat maupun kapal masuk bandara internasional dan pelabuhan di Port Moresby.
Lebih dari 8.500 wisatawan telah dipantau oleh tim pengawasan kesehatan.
Rencana pemulangan sedang berlangsung
Sementara itu, Pemerintah PNG mengatakan sedang bekerja keras untuk mengembalikan warga dan penduduk yang tertinggal di luar negeri karena krisis Covid-19 yang merebak seluruh dunia.
Pemerintah mengatakan, jumlah ini termasuk 127 orang Papua Nugini di Fiji dan sedang dalam proses pembicaraan dengan pesawat untuk membawa mereka pulang.
Setelah terorganisir, pesawat juga akan berhenti di Kepulauan Solomon untuk mengirimkan 600 kilogram peralatan pelindung dan itu akan membawa 10 ton pasokan dari Fiji ke PNG.
Sumber: Radio New Zealand
Editor: Elisa Sekenyap