Mahasiswa Kritisi Mirisnya Pembangunan di Maybrat

0
2291

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ratusan mahasiswa Maybrat se-Nusantara dan masyarakat Maybrat peduli perubahan di wilayah pemerintahan Maybrat melakukan aksi demo damai di depan gedung DPRD Maybrat.

Aksi tersebut didasari akibat tidak terlihatnya pembangunan pelayanan publik guna mensejahterakan masyarakat yang mendiami suatu daerah, dari aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek ekonomi dan aspek pembangunan (infrastruktur) serta menjamin kehidupan sosial yang harmonis tetapi juga melakukan manifestasi politik yang bermartabat guna mengembangkan pembangunan yang bermartabat.

Hal tersebut dikatakan Petrus Kosamah, kordinator umum melalui release yang diterima suarapapua.com. Jumat, (24/7/2020), Jayapura, Papua.

“Menyikapi situasional pelayanan publik pemerintahan Kabupaten Maybrat dekade tiga tahun terakhir ini dibawah kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Maybrat Drs, Bernad Sagri dan Drs, Paskalis Kocu, dinilai sangat  gagal total  dalam menerjemahkan dan menjalankan visi dan misi dari Kabupaten Maybrat periode 2017 – 2022,” tuturnya.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Petrus menegaskan, dimana ketidakadilan terjadi di dalam pelayanan pemerintahan baik pembangunan sarana prasarana jalan, jembatan, listrik, air bersih yang tidak merata di sub wilayah Ayamaru Raya, Aitinyo Raya, Aifat Raya,dan Yumases Raya, tetapi juga pelayanan kesehatan yang sangat minim belum ada rumah sakit yang bersakala besar sebagai rumah sakit daerah untuk melayani masyarakat.

ads

“Pendidikan di kabupaten  Maybrat mengalami degradasi, dan tidak ada pengembangan ekonomi makro dan mikro di wilayah administrasi kabupaten Maybrat serta tidak ada regulasi peraturan daerah (Perda)  yang didorong melalui legislatif untuk mengikat dan mengatur pelaku usaha,” bebernya.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Dia menambahkan, pembangunan pemerintahan kabupaten Maybrat baik bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pembangunan infrastruktur serta kondisi sosial politik  tentunya membutuhkan fungsi kontrol dari semua elemen baik pemuda, pelajar, mahasiswa/i, intelektual  serta sesepuh orang Maybrat dimana saja yang peduli perubahan di tanah Maybrat.

“Dan aksi damai ini bertujuan untuk menyuarakan persoalan-persoalan yang ada untuk melahirkan sebuah transformasi dan  restorasi guna membangun Maybrat yang maju, mandiri dan bermartabat,” tuturnya.

Sementara itu, Musell Safkaur, kordinator lapangan saat membacakan tutuntan menegaskan agar bupati Maybrat mencopot kepala Dinas Pendidikan Maybrat karena tidak membangun SDM kepada generasi muda Maybrat.

“Segera bangun asrama mahasiswa Maybrat di seluruh Indonesia, berikan dana bantuan studi akhir bagi mahasiswa Maybrat di kota studi seluruh Indonesia, segera tetapkan Perda batas wilayah, lengkapi sarana prasarana pendidikan di tingkat SD, SMP, dan SMA, serta bangun pasar sentral mama-mama Maybrat,” tegasnya.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Dia juga mengatakan, pihaknya meminta Pemda bangun infrasturuktur jalan di wilayah Mare, Aifat Timur, Aifat Selatan, Ayamaru Jaya, Ayamaru Utara Tengah, Aifat Utara dan Aitinyo Raya, segera fungsikan Rumah Sakit Pratama Maybrat, serta mengusir PT. Wanagalang Utama di Aifat Timur, Tutup PT. Bangun Kayu Irian.

“Dan juga segera benahi gardu listrik induk di Fratafen, Tolak pembangunan pos-pos militer wilayah Aifat Selatan, Aifat Timur dan Tolak transmigrasi di kabupaten Maybrat,” tegasnya.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor : Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaTolak Pembangunan Kodim, Mahasiswa dan Masyarakat Demo ke DPRD Tambrauw
Artikel berikutnyaEDITORIAL: Otsus Su Basi!