Keluarga dan Gereja Tolak Tim Investigasi Intan Jaya Buatan Menkopolhukam

0
1561

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Kelurga korban dan tokoh gereja di Intan Jaya menolak dengan tegas tim investigasi kasus penembakan pendeta Yeremia Zanamabani yang baru-baru ini dibentuk Menkopolhukam, Mohammad Mahfud MD di Jakarta baru-baru ini.

Hal itu dikatakan oleh Lukas Zanambani kelurga korban pendeta Yeremia kepada suarapapua.com melalui panggilan telepon dari Intan Jaya belum lama ini.

“Kami dengar katanya pemerintah pusat dan menteri ada bikin tim untuk ungkap kasus pembunuhan bapak Zanambani. Tim itu semua adalah TNI/Polri, maka kami keluarga sangat tidak terima dengan tim itu,” jelas Lukas Zanambani.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

Lukas minta agar pemerintah memberikan mandat kepada tim indepent yang netral, terutama gereja.

“Kami minta itu gereja, Komnas HAM yang datang. Tidak boleh TNI/Polri yang datang lagi,” responnya..

ads

Ia lalu minta jika negera titak mampu menyelesaikan kasus ini (Intan Jaya), maka izinkan tim dari PBB datang melakukan investigasi ke Intan Jaya.

“Ini kepentingan apa? Sudah jelas-jelas TNI/Polri yang bunuh bapak (Pdt. Yeremia Zanambani). Ada saksi hidup beberapa hamba Tuhan dan istri almarum, baru mereka (TNI/Polri) yang datang. Mereka datang ambil data apa? Masa pelaku mau adili pelaku?. Intinya tim itu kami tolak. Kalau boleh PBB saja yang datang kesini” tegasnya.

Baca Juga:  Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

Senada disampaikan Ketua Klasis Hitadipa, pendeta Karel Nulini dan pendeta Yahya Sani yang adalah penasehat gereja di Wilayah Tiga GKII Intan Jaya.

“Kami dengar kalau Menkopolhukam ada bentuk tim untuk usut kasus pendeta Yeremia dari Jakarta, itu bagus tapi salahnya dalam tim semua tentara dan Polisi. Kalau sudah begini percuma saja. Mereka bikin tambah takut masyarakat. Sekarang saja gereja masih kosong, jemaat tidak kembali lagi. Lalu tentara dan polisi datang untuk apa?” ujar Nulini.

Baca Juga:  Aparat Datangi Lokasi Tempat Kegiatan Doa Bersama Pengukuhan Struktur ULMWP di Expo Waena

Nulini dan Sani meminta agar tim itu dibubarkan dan segera bentuk ti yang netral.

“Kami Gereja minta tim Jakarta  itu dibubarkan dan bentuk tim netral seperti Komnas HAM, tokoh gereja dan libatkan mereka yang kerja untuk kemanusiaan, agar masalah-masalah ini betul-betul dituntaskan. Jangan seperti kasus Paniai, Nduga, Wamena, Biak, Abe dan kasus-kasus yang lain di Papua yang tidak terselesaikan sampai sekarang” pungkasnya.

 

Pewarta: Yanuarius Weya

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDalam Pembangunan RS Tipe C di Koya, BPN Dinilai Menyalahi Aturan
Artikel berikutnyaAktivis Sorong Minta Kapolri Usut Oknum Aparat yang Membubarkan Massa Aksi di Uncen