BeritaFreddy Waromi Yakin West Papua akan Merdeka Pada Saatnya

Freddy Waromi Yakin West Papua akan Merdeka Pada Saatnya

PORT VILA, SUARAPAPUA.com — Freddy Waromi, pengurus kantor ULMWP di Port Vila, Vanuatu, mengatakan, kemerdekaan politik bagi West Papua sudah dekat dan akan terjadi, pada saatnya.

Komentar tersebut Waromi kemukakan setelah pidato Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman, di Sidang Majelis Umum PBB tahun 2020 tentang masalah West Papua dan seruan ke PBB untuk kemerdekaan politik bagi rakyat West Papua.

“Vanuatu adalah harapan kuat kami untuk mendukung kemerdekaan rakyat Papua Barat,” katanya, sebagaimana dilansir dailypost.vu edisi 10 Oktober 2020.

“Kami mendapat dukungan dari tetangga dan saudara laki-laki dan perempuan Melanesia di kawasan Pasifik serta di Karibia dan Afrika yang sangat kami syukuri.”

Lanjut Waromi, “Kami juga mendapat dukungan dari negara lain di seluruh dunia. Tentu itu kami berterimakasih.”

“Harapan kami di Vanuatu jelas karena negara Anda kecil dalam ukuran dan populasi, tetapi hati Anda besar dan kuat dalam pendirian yang Anda ambil sejak kemerdekaan Anda empat puluh tahun yang lalu, bahwa Anda tidak merdeka sampai kami juga di Papua Barat merdeka. Ini adalah keyakinan dan keinginan besar yang sangat dihargai oleh Papua Barat tentang pendirian Vanuatu tentang kebijakan dekolonisasi,” tuturnya.

Baca Juga:  Tanggal Pemungutan Suara Kepulauan Solomon Telah Ditetapkan

Freddy Waromi datang ke Vanuatu pada Desember 2016 untuk mempertahankan kantor ULMWP di Port Vila. Sehari-hari ia bekerja erat dengan Pastor Alan Nafuki, ketua Dewan Kristen Vanuatu dan tokoh kunci Vanuatu dalam perjuangan gerakan kemerdekaan West Papua.

Ia mengklaim hingga kini 79 negara mendukung kemerdekaan West Papua. Katanya, masih membutuhkan 43 negara lagi di PBB untuk membuat total 120, jumlah yang diperlukan untuk memberikan mandat kepada PBB untuk memberikan West Papua sebuah kemerdekaan politik.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

“Kami akan terus bernegosiasi melalui diplomasi dan kami yakin kemerdekaan politik untuk Papua Barat akan segera datang dan pada akhirnya akan datang,” ujarnya dengan percaya diri.

Waromi mulai bergabung dengan kelompok pejuang kemerdekaan sejak usia 15 tahun tinggal di hutan dan saat ini menjabat sebagai wakil panglima ULMWP.

Freddy Waromi juga mengaku telah menjalin hubungan dekat dengan Presiden Bougainville, Ishmael Toroama, untuk mendukung ULMWP dalam perjuangan penentuan nasib sendiri.

Benny Wenda, ketua ULMWP, telah menyampaikan ucapan selamat kepada Toroama.

Dalam sepucuk surat berisi ucapan dan pesan politik, Wenda mengaku terpilihnya Ismael Toroama sebagai Presiden Bougainville merupakan kemenangan perjuangan bangsa West Papua.

“Kepemimpinan Anda akan membuahkan hasil bagi nasib dan masa depan Bougainville,” tulisnya.

Baca Juga:  Referendum Vanuatu Berupaya Menanamkan Stabilitas Setelah Pemerintahan Terbuka

Menurut Benny Wenda, “Keberanian dan komitmen Anda akan membuat perbedaan besar bagi negara Anda. Orang-orang Anda percaya pada Anda, dan di bawah bimbingan Anda, kami akan melihat transisi yang sukses dan damai menuju Bougainville yang independen.”

“Orang-orang kami dan Anda bekerja dalam semangat penentuan nasib sendiri yang sama. Saya akan bekerja dengan Anda, karena kita berdua adalah pemimpin bangsa Melanesia kita.”

Wenda mengungkapkan, “Kami masih menderita di bawah kolonialisme Indonesia dan terus berjuang untuk membebaskan diri dari imperialisme abad 21 ini. Semoga berhasil dalam peran Anda. Pemilihan Anda baik untuk rakyat Anda, baik untuk Melanesia, dan baik untuk seluruh wilayah. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda.” (*)

Sumber: Daily Post

Terkini

Populer Minggu Ini:

Koalisi: Selidiki Penyiksaan Terhadap OAP dan Seret Pelakunya ke Pengadilan

0
“Kami juga mendesak pemerintah untuk menghentikan pendekatan keamanan di Tanah Papua yang selama ini justru menimbulkan korban, dan mendorong Panglima TNI untuk segera melakukan evaluasi internal dan pengawasan yang lebih baik serta memastikan terwujudnya akuntabilitas atas kinerja TNI dan penggunaan kekuatan pasukan TNI di Tanah Papua,” tegas Koalisi Kemanusiaan untuk Papua dalam siaran pers yang dikirim dari Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.