Pdt. Jemaes Bahgwan di halaman Kantor Konferensi Gereja Pasifik di Fiji. (Elisa - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebagai bentuk peringatan hari lahirnya bangsa Papua pada 1 Desember 1961, Pacific Conference of Churches (PCC) mengibarkan bendera Bintang Kejora di halaman Kantor PCC di Suva, negara Kepulauan Fiji, Selasa (1/12/2020).

Pihaknya mengakui, pengibaran bendera BK yang dilakukan pihaknya untuk mengingatkan pengibaran BK pertama kali yang dilakukan pada 1 Desember 1961. Setelah invasi Indonesia ke Papua, bendera tersebut dilarang untuk dikibarkan hingga hari ini.

“Hari ini kami mengibarkannya di Suva untuk mengatakan bahwa Papua Barat Merdeka. Kami meminta Indonesia untuk menghentikan pembunuhan ekstra-yudisial terhadap orang Papua. Kami juga menyerukan diakhirinya upaya untuk mengubah etnis di wilayah tersebut dengan kebijakan trans-migrasi sistematis yang menggusur orang Papua,” tegas Pdt.James Bhagwan, Sekertaris Jenderal PCC di Suvas Fiji.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Pdt. Bhagwan mengatakan, 7 tahun lalu, dalam pertemuan dewan gereja dunia, pemimpin dari gereja-gereja Pasifik berdiri di panggung di hadapan seluruh pimpinan gereja dan anggota gereja dunia.

Mereka memberikan sedikit ruang bagi saudara-saudari kami dalam kristus yang adalah anggota gereja PCC dari tanah Papua, yaitu GKI di Tanah Papua. Mereka maju dan mengibarkan bendera BK kecil dan menyanyikan lagu kebangsaan yang menunjukan tentang apa yang sedang mereka hadapi di tanah Papua.

ads
Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Kata Pdt. Bahgwan, bendera BK yang ia gengam itu menunjukan sebuah harapan dan kesatuan yang meningatkan kepada dua provinsi di tanah Papua dan orang pribumi di tanah Papua.

Pengibaran BK di Suva. (Elisa – SP)

“Bendera [BK] ini juga merupakan sebuah simbol harapan dan masa depan yang lebih baik. Orang Papua di tanah Papua mestinya di bawa undang-undang Otsus berhak untuk mengibarkan bendera [BK], tetapi pemerintah Indonesia terus membatasi hak mereka secara sosial, budaya, politik, ekonomi dan lingkungan.”

“Kami mengibarkan bendera ini (BK) di area kantor kedutaan besar Indonesia dan di dalam pemerintah Fiji untuk mengingatkan tangisan orang Papua di tanah Papua, untuk keadilan, kedamaian dan untuk kesempatan bagi mereka menentukan nasib mereka sendiri,” jelas Bahgwan.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Sebelum mengibarkan bendera BK, pendeta James memimpin doa sambil memegang bendera BK dalam posisi duduk di hadapan tiang bendera yang disaksikan oleh sejumlah anak muda Pasifik yang selama ini konsen tentang isu Papua Barat di Pasifik.

Selain di Fiji, bendera BK juga dikibarkan di sejumlah kota di Australia, Vanuatu, PNG, Oxford Inggris, Polandia dan sejumlah kota di daerah Jawa dan lainnya.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaPBB Desak Indonesia Tegakkan Hak Berekspresi Rakyat Papua
Artikel berikutnyaDemi Persatuan, KNPB Menolak Deklarasi Negara ULMWP