JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Yahukimo di Jayapura kutuk keras tindakan sepihak Hengky Heselo yang mengaku mewakili warga masyarakat distrik Kurima Kabupaten Yahukimo, Papua yang mendukung perpanjangan Otsus Papua dan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua.
“Kami dengan tegas mengingatkan kepada bapak Hengky Heselo yang mengklaim sebagai kepala suku Kurima dan mengatakan masyarakat Kurima mendukung Otsus dan pemekaran DOB demi kepentingan pribadinya. “
“Kami mahasiswa Yahukimo dengan tegas menolak pemekaran kabupaten pegunungan seir dengan dalil apapun. Ini hanya kepentingan pribadi Hengky, bukan masyarakat Kurima. Lagian dalam aksinya, masyarakat Kurima tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi yang dilakukan di Kurima,” kata Mesai Le Silak, Koordinator lapangan aksi solidaritas pemuda dan mahasiswa Kabupaten Yahukimo yang digelar di asrama mahasiswa Yahukimo di Jayapura pada, 2 Maret 2021.
Selain itu katanya, pihaknya tegas menolak perpanjangan Otsus yang telah usang, yang mana rakyat Papua telah menolak dengan menandatangani Petisi Rakyat Papua (PRP) belum lama ini.
Menurutnya, apa yang dilakukan Hengky dan sejumlah tokoh di Papua merupakan bukti nyata kegelisahan negara atas penolakan yang dilaksanakan secara masif oleh rakyat Papua di seluruh tanah Papua.
“Dengan gelisah negara secara sepihak melalui tokoh gereja, pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan kepala suku di Papua meminta perpanjang Otsus dan pemekaran DOB. Ini adalah cara-cara kegelisahan negara untuk paksakan Otsus agar tetap jalan, maka kami mahasiswa Yahukimo sekali lagi atas nama mahasiswa Kurima tolak segala macam kompromi negara di tanah Papua,” tukasnya.
Pada 2 Maret 2021, Hengky Heselo dan Carlos Huby yang mengaku sebagai ketua LMA Jayawijaya mendatangi masyarakat Kurima di distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo untuk hendak melakukan sosialisasi perpanjangan Otsus dan pemekaran DOB di Papua.
Namun, masyarakat Kurima dengan tegas menolak kehadiran Hengky Heselo dan Carlos Huby di Kurima. Mereka minta agar pihaknya kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Selain itu masyarakat Kurima tegas menolak semua bentuk sosialisasi perpanjangan Otsus maupun pemekaran DOB di Papua.
Pewarta: Elisa Sekenyap