Tanah PapuaAnim HaKembangkan SDM Anak Marind Unggul, Bupati Merauke MoU dengan PLI

Kembangkan SDM Anak Marind Unggul, Bupati Merauke MoU dengan PLI

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com  — Pemerintah kabupaten Merauke menjalin kerjasama dengan Papua Languange Institute (PLI) guna meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) anak Marind di kabupaten Merauke yang unggul dan dapat bersaing secara global dengan berkarakter dan memiliki kemampuan pengetahuan yang mapan.

Kerjasama tersebut disambut baik bupati kabupaten Merauke usai bertemu langsung Samuel Tabuni, direktur umum PLI, di kediaman bupati Merauke, Sabtu (27/3/2021).

Samuel mengatakan, pemerintah kabupaten Merauke telah bersepakat untuk melakukan kerjasama pendidikan guna meningkatkan SDM anak Marind di kabupaten Merauke dengan mempercayakan kepada PLI.

“Bupati Merauke percayakan kami untuk mendidik anak Marind dan kami siap menerima tanggungjawab ini dan sesuai dengan penyampaian Bupati bahwa beliau sangat mendukung agar anak-anak Marind dapat dibina kemampuan bahasa asing memiliki karakter dan mampu memiliki wawasan global dan bisa bersaing,” katanya melalui siaran pers yang diterima suarapapua.com, Sabtu (27/3/2021) malam.

Baca Juga:  Pemda Merauke dan Negara Segera Hentikan Aktivitas PSN di Atas Wilayah Adat

Samuel menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Bupati Merauke sangat antusias sembari berharap agar kerjasama bisa segera dijalankan karena beliau akan mempersiapkan beberapa sarana yang menjadi kebutuhan pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Bupati sangat antusias dan akan memberikan dukungan berupa gedung agar menjadi tempat bagi anak-anak asli Marind serta anak Papua lainnya bisa belajar bersama di kantor PLI, di Merauke,” katanya.

Berada dibawah naungan yayasan Maga Education Papua (MEP), PLI menurut Samuel, telah berhasil membangun kerjasama dengan beberapa negara untuk beasiswa pendidikan luar negeri seperti Jerman, Rusia, Inggris dan beberapa negara lainnya, termasuk Papua Nugini (PNG).

Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus membantu pemerintah kabupaten Merauke dalam membina anak asli Marind yang berhak juga mendapat pendidikan yang lebih berkualitas.

Baca Juga:  Bonny Lanny Minta Pengukuran Pembangunan Kantor Gubernur PP Dihentikan

“Dengan berhasil melakukan kerjasama dengan berbagai universitas di berbagai negara, kami juga berencana akan membangun The International University of Papua dan ini membutuhkan tenaga pendidik yang berpendidikan tinggi dari anak-anak Papua, sehingga dengan kerjasama ini akan membantu menghasilkan anak-anak Marind yang unggul dan mampu menciptakan generasi selanjutnya lebih unggul lagi, dan kami akan menyiapkan para tenaga pengajar dan kurikulum untuk mengajak anak-anak Marind di Merauke,” jelas Samuel.

Ia menambahkan, PLI akan terus membuka diri kepada pemerintah daerah mana saja untuk bersama-sama membina SDM Papua.

“Kami tetap membuka diri kepada setiap pemerintah daerah yang ingin peserta didiknya dibina. Kami tetap siap, yang terpenting kita bersama-sama berusaha untuk mengembangkan SDM di Papua dengan cara apapun itu baik lewat PLI maupun lembaga pendidikan lainnya,” kata Tabuni.

Baca Juga:  Hargai Perjuangan Orang Tua Tanpa Berfoya-foya, Selesaikan Kuliah Tepat Waktu

Romanus Mbaraka, bupati Merauke, antusias menerima kehadiran PLI untuk bekerjasama membina dan menyiapkan SDM Marind yang unggul, berkualitas dan berdaya saing.

“Kami juga telah menyiapkan gedung di sini untuk dipakai PLI mendidik anak-anak kami dan sebelumnya ada kerjasama pendidikan, namun tetap berjalan baik. Saya berharap PLI bisa membantu kami dengan adanya kerjasama ini,” kata Romanus.

Di Pilkada 2020, Romanus Mbaraka terpilih menjadi bupati kabupaten Merauke. Ia didampingi wakil bupati H. Riduan, dilantik Gubernur Papua Lukas Enembe di Gedung Negara, Dok V, Jayapura, Rabu (3/3/2021). Pelantikan berlangsung bersamaan dengan bupati dan wakil bupati kabupaten Pegunungan Bintang, Keerom, dan Asmat. Sebelumnya, Romanus bersama Sunarjo memimpin kabupaten Merauke periode 2010-2015.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.