Mama-mama Papua Tegaskan TPNPB-OPM Bukan Teroris

0
2031

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Penyematan teroris kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) oleh pemerintah Indonesia sejatinya bertolak belakang dengan misi perjuangan kemerdekaan selama puluhan tahun.

Mama Yosina Suruan, salah satu korban yang masih trauma sampai sekarang, mengaku menyaksikan langsung keluarganya dibantai pasukan militer di Biak pada tahun 1969.

“Waktu itu bapak ade dan mama ade saya dibantai tentara. Saya saksikan sendiri keganasan militer Indonesia. Jadi, yang teroris itu siapa? Apakah TPNPB OPM atau militer Indonesia? Semua orang tahu yang biadab selama ini di Tanah Papua,” ujarnya kepada suarapapua.com, Sabtu (15/5/2021).

Karena itu, ia menolak label teroris yang dialamatkan kepada TPNPB-OPM.

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu di PBD Resmi Dimulai

Menurutnya, TPNPB hingga kini terus berjuang membebaskan rakyat Papua dari penjajahan Indonesia.

ads

“TPNPB-OPM punya hak berbicara untuk pembebasan Papua Barat. TPNPB-OPM itu bukan teroris. Kami ini OPM. Kitong punya hak untuk bicara. Ya, bicara Papua merdeka. Bicara masa depan Tanah Papua ini,” tandasnya.

Kekejaman pasukan keamanan Indonesia, kata Yosina, terbukti pada operasi militer di Biak.

“Gara-gara OPM, saya lihat sendiri saya pu bapade dan mamade dibunuh tentara. Waktu itu Pasukan Hasannudin yang turun bantai masyarakat Biak. Dong sebut pasukan sapu rata. Satu kampung dekat Ordori, dong sapu rata semua. Satu kampung itu bersih. Trada manusia lagi. Jadi, TPNPB bukan barang baru. Itu ada sejak lama. Rakyat Papua berjuang untuk berdiri di atas tanahnya sendiri, bebas. Banyak pahlawan yang sudah meninggal seperti Arnold Ap, Edu Mofu dan lain-lain,” tuturnya.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

Mama Suruan juga mengingatkan aparat keamanan jika masuk ke hutan untuk mengejar TPNPB tak mengorbankan warga sipil berjatuhan.

Perjuangan kemerdekaan oleh TPNPB menurutnya tak akan pernah dibasmi karena alam Papua turut mendukung untuk berbicara dan berjuang demi menyelamatkan orang asli Papua dari ancaman pemusnahan.

“Orang Papua yang berjuang di hutan bukan teroris. Mereka berjuang itu hak untuk menjaga Papua dari orang jahat yang merusak. Perjuangan kemerdekaan itu suci. Pihak keamanan jangan masuk hutan. Anjing saja orang ganggu pasti marah. Sepeti begitu dengan TPNPB, kalau tentara dan polisi kejar ke hutan, pasti dorang lawan. Pasti tra diam,” kata Yosina.

Baca Juga:  Mahasiswa Nduga se-Indonesia Sikapi Konflik Pemilu di Distrik Geselema

Senada, mama Nanda Ulimpa menolak label teroris terhadap TPNPB-OPM.

Ia menilai kebijakan dan tindakan pemerintah Indonesia hanya semata untuk membunuh rakyat Papua dan menguasai kekayaan alam Papua.

“TPNPB OPM bukan teroris. Teroris bunuh orang sembarang. TPNPB berjuang untuk merdeka. TNI dan Polri itu yang teroris. Biasa bunuh masyarakat sipil untuk selamatkan investasi. Rancang pemusnahan untuk rakyat Papua,” kata Nanda.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaWarga Sipil Meninggal, PAHAM Papua: Stop Bangun Pos Militer di Tambrauw!
Artikel berikutnyaTahan VY Bukan Solusi, Gobai: Solusinya Selesaikan Apa yang Dibicarakan