JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pada 11 Juni lalu, serombongan orang-orang yang mengaku diri sebagai tim pemekaran provinsi Papua Selatan bertemu dengan DPR RI lalu melakukan audiensi. Rombongan tersebut terdiri dari perwakilan pemerintah Kabupaten Asmat, Merauke, Boven Digoe dan Mappi.
Menariknya, dalam rombongan ini juga terdapat seorang Imam Katolik. Namanya Hendrikus Hada, Pr. Dia adalah seorang Pastor yang melayani di wilayah Keuskupan Asmat. Dia punya waktu 4 menit untuk sampaikan pendapatnya.
Dia bilang bahwa sehari sebelumnya sudah bertemu dengan Uskup dan telah mendapatkan sejumlah pesan. Pesan yang disampaikan itu menurut Pastor Hada, adalah pesan titipan dari Uskup Agung Merauke.
Pesan yang menurut Pastor Hada sebagai titipan dari Uskup Asmat dan Uskup Agung Merauke adalah:
Pertama, meminta agar kewenangan diberikan kepada pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota di Papua. Sebab selama ini terkesan kepala dipegang Jakarta dan ekornya yang dilepas.
Kedua. PAD masyarakat terlalu kecil dan sangat terganung ke APBD, DAU dan DAK. Dan kehadiran Otsus telah memberikan manfaat dalam pembangunan di Papua Selatan. Untuk itu dia berharap agar anggaran bisa ditambah.
Dan ketiga, gereja di Papua Selatan mendukung dan mengharapkan agar Papua Selatan dimekarkan jadi sebuah provinsi sendiri. Supaya pembangunan bisa berjalan.
Demikian dikatakan Pastor Hendrikus Hada di hadapan peserta Rapat Dengar Pendapat di Senayan, Jakarta.
REDAKSI