Kantor MEP dan Sekretariat Pendirian Universitas Internasional Papua Diresmikan

0
1286

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Jumat 9 Juli 2021, pukul 16.00 WIT, bertempat di Kantor Yayasan MEP dan Sekretariat Pendirian UIP telah dilangsungkan acara peresmian gedung kantor Yayasan Maga Edukasi Papua (MEP) dan Sekretariat Pendirian Universitas Internasional Papua (UIP).

Acara peresmian Gedung kantor baru ini dihadiri oleh segenap pengurus Yayasan, MEP, beserta seluruh staf, guru dari empat unit lembaga di bawah naungan Yayasan MEP beserta para siswa PLI.

Adapun empat unit lembaga dimaksud adalah, Papua Language Institute (PLI), Papua Research Centre (PRC), Papua International Learning Centre (PILC) yang berbasis di Vanimo – Papua New Guinea, serta Universitas Internasional Papua (UIP) yang saat ini telah dalam tahap menunggu pengesahan oleh Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Manager Academic, Dr Willem Burung mengatakan untuk membangun Papua, tidak hanya dibutuhkan orang pintar saja, melainkan juga yang selalu mengandalkan Tuhan.

Baca Juga:  Bawaslu Tambrauw Diminta Awasi KPU Dalam Pleno Perhitungan Suara Hingga Penetapan

“Papua tidak bisa dibangun hanya dengan Ilmu semata, melainkan juga dengan Injil. Keduanya harus seimbang antara injil (iman) dan ilmu. Selain itu yang perlu diingat adalah bahwa yang bisa membangun tanah Papua ini adalah orang Papua itu sendiri,” katanya.

ads

Sementara itu, Samuel Tabuni selaku Founder dan CEO Yayasan Maga Edukasi Papua dalam sambutannya, menegaskan bahwa semua capaian yang dilihat pada hari ini, bukan semata karena kerja kerasnya, melainkan karena atas anugerah Tuhan dan berkat kerja sama seluruh tim yang tergabung dalam Yayasan MEP dan yang ada dalam lembaga-lembaga di bawah Yayasan.

Sambil menyebutkan nama satu-persatu sejumlah staf, guru dan pengurus Yayasan, ia menyampaikan ungkapan terima kasih sekaligus mengapresiasi kerja sama dan kerja keras seluruh tim.

Baca Juga:  Puluhan Jurnalis Sorong Raya Dibekali Pengetahuan Menulis Feature dan Investigasi

Ia mengatakan bahwa, untuk membangun Papua, dibutuhkan kesatuan semua suku, baik yang di pegunungan, pesisir, maupun di dataran rendah.

“Tanpa persatuan semua suku yang hidup di atas tanah ini, tanpa Kerja sama semua elemen masyarakat Papua dari berbagi latar belakang suku dan golongan maka pembangunan Papua akan begitu-begitu saja. Tuhan tidak akan memberkati setiap usaha kita dalam membangun Papua apabila, kita tidak bersatu berkolaborasi membangun tanah yang kita cintai ini,” katanya.

Di saat yang sama, ia juga menegaskan bahwa dengan universitas yang sedang dirintis ini, kedepan dirinya yakin dapat menolong anak-anak Papua. Di mana anak-anak Papua dapat belajar dengan kualitas pendidikan berskala internasional tanpa harus ke luar negeri.

“Kami akan mendatangkan pengajar-pengajar terbaik, baik yang merupakan anak-anak asli Papua, maupun para pengajar yang memang berasal dari luar negeri dengan latar belakang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan kita di sini.”

Baca Juga:  Akhirnya KM Sanus 114 Layani Penumpang ke Distrik Jita

“Kami juga tidak hanya ingin anak-anak Papua menjadi hebat dalam bidang sains saja, melainkan juga memiliki karakter yang baik, serta mengenal betul akan identitas diri dan akar budayanya, itu sebabnya kami mnyediakan program studi antropologi,” ungkapnya.

Selain itu,  Korinus Waimbo selaku Managing Director juga menjelaskan bahwa kampus ini, rencananya akan menyediakan dua fakultas sebagai tahap awal.

“Pertama, adalah Fakultas Science & Technology dengan program studi yang meliputi Industrial Engineering, Energy Sistem Engineering, Physics Engineering, dan Aviation Engineering. Kedua, adalah fakultas Teachers Training & Education yang program studinya meliputi Englisih Education, Anthropology Education,” katanya.

 

Pewarta : Agus Pabika

Editor:  Arnold Belau

Artikel sebelumnyaCarmel Budiarjo, Pendiri Tapol dan Putri Sulung Papua Meninggal Dunia
Artikel berikutnyaMantan Pemain Arema Usul Adakan Nabire Cup