JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan Infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Saat ini, yang tengah menjadi fokus yaitu Jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena.
Menanggapi upaya ini, Markus Haluk, Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Dalam Negeri mengatakan, istilah pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan adalah kamus klasik kolonial di planet nusantara.
Menurutnya, Pemerintah Kolonial Indonesia yang dikenal fasis dan rasis telah sukses melakukan upaya pendudukan selama 60 tahun di Port Numbay.
“Hasil pendudukan pemerintah kolonial selama 60 tahun di Port Numbay telah berhasil. Hasilnya adalah jumlah orang asli Numbay hanya tersisa 9 ribu dari 300 ribu penduduk kota. Sekarang pemerintah kolonial fasis dan rasis itu sedang gunakan semua cara untuk duduki jantung Papua, Wam-Ena lewat program pembangunan infrastruktur Jalan Jayapura – Wamena,” ungkap Haluk.
Haluk mengatakan, proyek jalan Trans Papua Jayapura – Wamena dan Trans Lintas Wamena adalah satu kesatuan dengan tujuan untuk melanjutkan program pendudukan di Papua.
Dia kembali menegaskan, istilah pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan merupakan kamus klasik Kolonial di planet bumi Nusantara. Alasan ini, lanjut dia, digunakan pemerintah untuk melanjutkan pendudukan.
“Hanya sedikit manusia Papua yang sadar. Sementara Sebagian tergiur, hanyut dalam larutan permainan halunisasi kolonial yang selalu berwajah seakan malaikat.
Angkatan ini jangan sekali-kali menoleh kebelakang, berharap penyelamat dari angkatan lalu. Ini sudah saat untuk menyatakan ini tanah leluhurku, masa depan anak cucuku,” tegasnya.
Seperti dilansir kompas.com, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan hingga saat ini sebagian Jalan Trans-Papua sudah teraspal dan sebagian lain tengah dalam proses pengaspalan.
Menurutnya, dari segi akses jalan, hanya tinggal sedikit lagi yang belum tembus hingga mencapai target Trans-Papua.
“Kalau dalam keadaan tembus, tinggal sedikit yang belum tembus. Kami fokus ke Jayapura-Wamena dulu,” kata Hedy di The Tribata Darmawangsa Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Hedy mengatakan, Wamena menjadi salah satu kawasan strategis untuk memperlancar arus logistik. Sebab itu, jalan di kawasan ini akan mampu menekan biaya logistik.
Untuk diketahui, hingga September 2021 pembangunan Jalan Trans Papua telah tembus sepanjang 3.446 kilometer dari total panjang 3.462 kilometer. Dari 3.446 kilometer, sepanjang 1.733 kilometer telah teraspal dan 1.712 kilometer sisanya belum teraspal.
Pewarta: Arnold Belau