JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Kabupaten Nduga yang tergabung dalam Dewan Pemimpin Cabang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga se-Indonesia (DPC-IPMNI) Kota Studi Jayapura telah menggelar HUT Injil masuk Gereja Kemah Injil di Wilayah Nduga yang ke-58 Tahun.
Warnus Tabuni, Ketua DPC-IPMNI menjelaskan, ibadah peringatan HUT Injil masuk di Nduga dirayakan untuk memperingati 58 tahun gereja ada di Nduga sejak 31 Oktober 1963 melalui misionaris Andriaan Van Der Bilj. Ibadah HUT dilakukan di pada Minggu 31 Oktober 2021 di Asrama Ninmin, Abepura.
“Kami mahasiswa, seluruh lapisan masyarakat, pemerintah yang ada di Jayapura dari suku Nduga hari ini ulang tahun yang ke-58, dengan Tema “Injil adalah kekuatan Allah”. Katanya.
Dikatakan, perayaan tersebut dimaksudkan untuk mempertemuykan mahasiswa Nduga yang sedang mengenyam pendidikan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dalam kasih Tuhan.
“Kami generasi mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Jayapura, mari kita bertumbuh didalam Tuhan dan bergandengan tangan maju bersama-sama,” harapnya.
Seorang hambah Tuhan Pdt. Usia Lokbere, mengatakan dalam Khobanya, Tuhan Yesus datang menyelamatkan umat yang hilang dan selamatkan seluruh suku yang ada di penjuru dunia dan terlebih khusus suku Nduga.
“Hasil dari pada Injil itu meneruskan Injil yang sudah diterima oleh orang tua dan tidak boleh ada tambahan gerakan selain Injil yang dibawakan para misionaris di Ndugama,” katanya.
Benny Murib salah satu senior (DPC-IPMNI) kota studi Jayapura, berterima kasih para Misionaris dan perintis injil yang telah kabarkan kebenaran melalui Gereja Kemah Injil dan pihaknya, menolak pengajaran manapun.
“Kami mendegar ada agama baru sudah masuk di Nduga. Kami dengan tegas menolak agama baru masuk di Ndugama,” tegasnya.
Dia mengaku kesal karena sebagian masyarakat Nduga di momentum ini rayakan dalam pengungsian dimana mereka berlindung selama 3 Tahun terakhir terpencar dalam kekerasan.
Dan dia, minta pemerintah Indonesia segera selesaikan pelangaran HAM di Nduga lebih khusus pembunuhan seorang Pendeta oleh oknum TNI.
“TNI tembak seorang gembala perintis yang menerima Injil kebenaran, 31 oktober 1963 itu Bapak Alam, Pdt. Nilmin Nirigi. Kami minta semua kasus pembunuan di luar prosedeur, pelanggaran HAM semua segera Jakarta selesaikan,” pintanya.
Pewarta : Atamus Kepno
Editor : Arnold Belau
Catatan:
Judul berita ini telah diubah pada pukul 14.30 WIT atas permintaan narasumber. Sebelumnya berita ini berjudul Mahasiswa Nduga Desak Jakarta Selesaikan Pelanggaran HAM setelah diganti, judulnya menjadi Mahasiswa Nduga Peringati 58 Tahun Injil Masuk di Tanah Ndugama.