KARUBAGA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten Tolikara memberikan perhatian penuh kepada masyarakat ekonomi lemah dengan bantuan bibit ternak babi. Jumlahnya sebanyak 266 ekor babi.
Penyerahan bantuan kepada masyarakat peternak babi itu dilakukan melalui Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Tolikara, Jumat (19/11/2021) di kampung Kimibur, distrik Karubaga.
Datina Wenda, kepala Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Tolikara, didampingi Tarus Kogoya, kepala bidang Peternakan, menyerahkan langsung bibit ternak babi kepada masyarakat di kampung Kimibur disaksikan masyarakat dan aparat desa setempat.
“Bantuan bibit ternak babi ini diserahkan kepada masyarakat peternak babi sesuai dengan proposal yang telah diajukan ke kami. Masyarakat Tolikara memang mayoritas peternak babi, sehingga kami mengambil kebijakan untuk memberikan bantuan bibit ternak babi sesuai proposal,” ujarnya.
Dari proposal yang masuk, kata Wenda, jumlahnya cukup banyak.
“Banyak sekali proposal yang masuk. Kami atur sesuai nomor urut. Siapa lebih awal ajukan proposal itu yang didahulukan, kemudian selanjutnya nomor urut berikut dan begitu seterusnya.”
Dari total 266 ekor babi, untuk betina sebanyak 133 ekor dan jantan 133 ekor.
“Tahap pertama dalam jumlah yang sama sudah kami salurkan kepada masyarakat di beberapa kampung. Sekarang ini tahap kedua. Rencananya awal Desember besok, kami akan salurkan untuk tahap ketiga,” jelasnya.
Mayoritas masyarakat Tolikara diakui sebagai peternak babi. Ternak babi merupakan salah satu harta kekayaan yang memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat Tolikara maupun masyarakat pegunungan tengah Papua pada umumnya.
“Karena itulah bapak bupati Usman Genongga Wanimbo setuju untuk kami membagikan bibit ternak babi kepada masyarakat,” katanya sembari menyarankan kepada penerima bantuan agar berusaha pelihara dengan baik hingga berkembangbiak.
“Kalau babi betina bunting dan beranak, nanti bagikan kepada keluarga yang ada di sekitarnya. Tetapi kalau bibit ternak babi ini mati, kalian segera laporkan ke dinas supaya bisa didata dan pengadaan tahun berikutnya dibantu lagi. Bagi yang tidak berhasil pasti tidak akan dibantuan karena dianggap tidak mampu ternak babi,” tutur Wenda.
Selanjutnya, pihak dinas Pertanian dan Peternakan melalui tim akan pantau penerima bantuan ini di seluruh wilayah Tolikara.
“Pasti tim akan turun pantau langsung. Cara atau metode ternak babi yang disarankan oleh pihak dinas memang beda dengan cara ternak babi di kampung. Cara ternak babi saat ini lebih maju dari sebelumnya harus dikurung dalam kandang,” imbuhnya.
Wenda juga berharap dengan bantuan bibit babi yang diserahkan itu dapat dikembangkan menjadi usaha yang bernilai ekonomis agar kemudian mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sundira Kogoya, salah satu ibu penerima bibit ternak babi mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah atas bantuan tersebut.
“Terima kasih banyak. Bibit babi ini kami akan piara sampai besar,” kata mama Sundira.
Jika berhasil pelihara, tentu akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga.
Sumber: Diskominfo Tolikara