BeritaDari Guru Hingga Sekda, Namia Gwijangge Kini Penjabat Bupati Nduga

Dari Guru Hingga Sekda, Namia Gwijangge Kini Penjabat Bupati Nduga

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Jenjang kariernya berawal dari tangga paling bawah. Awalnya guru biasa hingga diangkat menjadi kepala sekolah, kemudian kepala bidang, kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Asisten Bidang Pemerintahan hingga menjabat Sekda Kabupaten Nduga.

Saat menduduki jabatan tertinggi, Namia Gwijangge terpilih dan dilantik sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Nduga.

Pelantikan dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, di Jakarta, Jumat (27/5/2022). Dilantik bersamaan Penjabat Walikota Jayapura, Penjabat Bupati Sarmi, Penjabat Bupati Mappi, dan Penjabat Bupati Lanny Jaya.

Namia Gwijangge akan memimpin kabupaten Nduga selama satu tahun lebih untuk menjalankan beberapa program prioritas pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan umum, dan pelayanan publik. Termasuk juga mendukung dan menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi pada tahun 2024.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

“Saya akan kerja selama satu tahun lebih. Selama dipercayakan ini saya akan kerja beberapa program prioritas, terutama soal keamanan, bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi, tentu juga hal lain yang sudah masuk dalam dokumen program pembangunan di kabupaten Nduga,” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (7/6/2022).

Program pembangunan lain yang dimaksudnya, antara lain air bersih, perumahan sehat, dan layanan listrik bagi masyarakat di kabupaten Nduga.

“Kami akan berusaha untuk bangun perumahan sosial untuk masyarakat dengan air bersih. Satu hal paling penting juga yang kami prioritaskan adalah listrik. Untuk listrik, setelah pelantikan kami langsung bertemu dengan pimpinan PLN Pusat,” urainya.

Usai dilantik Mendagri, Namia Gwijangge bersama rombongan didampingi Yan Permenas Mandenas dari Komisi I DPR RI menyambangi kantor PLN. Saat itu mereka temui direktur PLN Regional Sulawesi Maluku dan Papua.

Baca Juga:  Pemerintah Dituding Aktor Perampas Tanah Adat Papua

“Untuk koordinasi terkait pembangunan kantor PLN di Nduga,” kata Namia.

Penjabat Bupati Nduga berharap, semua pihak mendukung keberadaannya selama masa jabatan untuk melanjutkan program pembangunan tahun 2022 dan seterusnya.

“Semua ini hanya karena campur tangan Tuhan, dan kita syukuri saja. Yang paling adalah dukungan dari semua pihak kami harapkan untuk bersama-sama sukseskan pelayanan publik, pembangunan dan roda pemerintahan berjalan lancar,” pintanya.

Namia Gwijangge juga menyampaikan terima kasih kepada mantan bupati Nduga Yairus Gwijangge yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Terima kasih dan penghargaan diberikan kepada Wentius Nemiangge serta intelektual Nduga, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan perempuan.

Baca Juga:  Ini Alasan Lampu PLTD Lanny Jaya Tidak Menyala Selama Lima Bulan

“Karena senior saya almarhum mantan bupati, dan wakil bupati sudah membuka jalan di kabupaten ini, sehingga saya dipercayakan untuk melanjutkannya. Hanya ucapan terima kasih saja yang saya sampaikan. Dan kepada semua pihak di Nduga, saya berharap kita berjalan sama-sama membangun Nduga.”

Namia merasa bersyukur karena dalam tahun ini, Tuhan membuka dua jalan dalam hidupnya. Ia yakin semua itu karena Tuhan.

“Dulu saya adalah guru, selanjutnya atas izin Tuhan saya diangkat jadi kepala sekolah, terus kepala bidang, dan kepala dinas. Kemarin menjabat sebagai Sekda, sekarang Penjabat Bupati. Dalam tahun ini pangkat saya naik IVD, jadi saya bersyukur,” tuturnya.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil...

0
“Oleh sebab itu, LBH - YLBHI mengutuk keras praktek penyiksaan yang dilakukan oleh prajurit TNI terhadap warga Papua. LBH-YLBHI mendesak Komnas HAM secepatnya melakukan penyelidikan dan menuntut para pelaku penyiksaan menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya serta mendesak panglima TNI turun tangan melakukan penangkapan para pelaku,” tegasnya dalam rilis yang diterima suarapapua.com, Senin (25/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.