BeritaTidak Ada Biaya Kuliah, Ratusan Mahasiswa Boven Terancam Cuti dan Gagal Wisuda

Tidak Ada Biaya Kuliah, Ratusan Mahasiswa Boven Terancam Cuti dan Gagal Wisuda

SORONG, SUARAPAPUA.com— Sebanyak dua ratus lima puluh (250) mahasiswa asal Kabupaten Boven Digoel, Propinsi Papua di kota studi Jayapura terancam cuti kuliah untuk tahun pelajaran 2021/2022 karena tunggakan kampus yang belum dibayar.

“Ada 190 orang mahasiswa studi berjalan yaitu dari semester 3 sampai 6 yang bakalan mengambil cuti kuliah dan 60 orang mahasiswa studi akhir yang terancam gagal wisuda tahun ini,” ungkap Bave Valenditi Epire, Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar (HMP) Boven Digoel melalui saluran telepon dari Boven Digoel kepada suarapapua.com pada, Sabtu (20/8/2022).

Baca Juga:  Satu Anggota Polisi yang Ditikam di Kurima Telah Mendapatkan Perawatan di RSUD Wamena

Valenditi, mengungkapkan setelah badan pengurus HMP-DB mendata keseluruhan mahasiswa Boven Digul di Kota Jayapura, terdapat sebanyaknya 250 orang mahasiswa yang terancam tidak dapat melanjutkan perkuliahan karena belum melunasi tunggakan di kampus.

Oleh sebab itu, untuk meminimalisir pembiayaan ini, kata Valenditi, pihaknya di badan pengurus himpunan sedang berupaya menemui Bupati Kabupaten Boven Digoel. Karena sejauh ini menurutnya pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak pemerintah pada bulan April lalu, namun pihak Pemerintah Kabupaten belum meresponnya.

“Di kantor bupati Boven tidak ada, kami datang ke kediaman bupati tapi asisten pribadi bupati mengatakan setelah makan siang bupati akan temui mahasiswa, ternyata bupati [Hengki Yaluwo] tidak menemui kami sampai kami tinggalkan kediamannya. Kami datang karena hak kami sesuai anggaran yang telah pemerintah alokasikan untuk mahasiswa, tetapi bupati menghindari terus dari kami mahasiswa tanpa alasan yang jelas,” keluhnya.

Baca Juga:  Sertijab Bupati Paniai, Martha Pigome: Setiap Pemimpin Ada Masanya

Martinus Kakoto, Bendahara HMP-BD menilai respon pemerintah seperti ini menunjukkan kurang adanya niat maupun perhatian dari Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terhadap SDM Boven yang akan menyebabkan banyaknya angka pengangguran.

“Bupati kalau tidak mau ketemu kami, harusnya beliau mengarahkan kami ke mana dan siapa yang harus di temui, bukan menghindar dengan alasan yang berbelit-belit seperti itu,” tukasnya.

Baca Juga:  Pengakuan Pemerintah Daerah Terhadap Wilayah Adat di Papua Masih Rendah

Oleh sebab katanya sejauh ini jika pemerintah terus membiarkan dan tidak merespon permintaan mahasiswa maka pihaknya akan melakukan aksi demo dalam waktu dekat.

“Kami akan mengkonsolidasi mahasiswa Boven Digoel se-Nusantara dan akan duduki Tanah Merah,” pungkasnnya.

 

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.