BeritaWarga Awabutu di Paniai Tolak Peresmian Nama Kampung Pancasila

Warga Awabutu di Paniai Tolak Peresmian Nama Kampung Pancasila

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Peresmian Kampung Pancasila di Kampung Awabutu, distrik Paniai Timur, kabupaten Paniai, Papua, Rabu (7/9/2022), menuai sorotan publik. Warga Awabutu bahkan dengan tegas menolak kegiatan tersebut karena perubahan nama kampung tanpa melibatkan seluruh komponen yang ada di Kampung Awabutu.

Kampung Awabutu terletak tidak jauh dari kota Enarotali.

Peresmian Kampung Pancasila dilakukan bupati Meki Nawipa dan Dandim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, didampingi anggota Forkopimda lainnya di balai kampung Awabutu.

Warga kampung Awabutu memprotes peresmian Kampung Pancasila itu dengan aksi spontan setelah mendengar adanya kegiatan tersebut.

Beberapa diantaranya memajang pamflet berisi sikap penolakan sekaligus mendesak pengembalian nama kampung sebelumnya.

Mereka juga menuntut klarifikasi dari pemerintah daerah bersama Forkopimda yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Mendukung tuntutan warga kampung Awabutu, ALIE, organisasi kemasyarakatan yang ada di kabupaten Paniai, menyatakan, kegiatan ini tanpa melibatkan warga setempat dan dikategorikan ilegal.

“Proses perubahan nama Kampung Pancasila tidak demokratis karena tidak pernah libatkan masyarakat Awabutu. Masyarakat sama sekali tidak tahu. Tidak pernah juga sampaikan tentang rencana kunjungan dan kegiatannya. Tanpa keterlibatan masyarakat Awabutu, itu hanya sepihak dari pemerintah dan pihak militer saja,” ujar Hosea Yumai, ketua ALIE.

Baca Juga:  Asosiasi Wartawan Papua Taruh Fondasi di Pra Raker Pertama
Protes warga kampung Awabutu dipertegas ALIE. (Supplied)

ALIE dalam pernyataan tertulisnya menegaskan, bupati tidak boleh lakukan sesuatu hal yang pada akhirnya bikin gaduh di tengah rakyat.

Sebab, menurut Hosea, perubahan nama kampung itu dipersoalkan banyak pihak termasuk warga setempat. Hal itu karena tidak pernah ada sosialisasi mengenai rencana kegiatan pencanangan Kampung Pancasila.

Masyarakat beranggapan bahwa peresmian Kampung Pancasila merupakan pergantian nama Kampung Awabutu.

“Masyarakat Awabutu menginginkan nama asli kampungnya daripada nama baru itu. Masyarakat mau nama kampungnya tetap Awabutu,” ujarnya.

Melanjutkan sikap tolak warga kampung Awabutu, ALIE menyampaikan beberapa pernyataan sikap.

Pertama, warga Kampung Awabutu dengan tegas menolak perubahan nama Kampung Awabutu menjadi Kampung Pancasila.

Kedua, rakyat minta kepada Pemkab Paniai, Dandim, Danramil, dan seluruh Forkopimda Paniai, segera mencabut kembali perubahan nama Kampung Awabutu.

Ketiga, mendesak seluruh elemen yang terlibat dalam kebijakan sepihak mengubah nama Kampung Awabutu agar segera mengklarifikasi keterlibatannya.

Keempat, secara administratif pun Pemkab Paniai harus memakai nama asli yakni Kampung Awabutu.

Kelima, jika empat tuntutan di atas tidak didengar, maka rakyat Paniai akan turun demo damai untuk mempertanyakan kegiatan peresmian Kampung Pancasila dan kembalikan nama aslinya.

Senada, Frans Yogi dari Asosiasi Masyarakat Adat (AMA) Paniai, mempertanyakan kegiatan peresmian Kampung Pancasila tanpa sepengetahuan masyarakat pemilik ulayat dan penduduk Awabutu yang telah mendiami selama puluhan tahun.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Karena itu, Frans Yogi juga mendukung tuntutan masyarakat Awabutu untuk segera cabut kembali pencanangan Kampung Pancasila di kampung Awabutu.

“Kalau desakan ini tidak segera diindahkan, kami akan turun aksi,” ujar Frans.

Dikutip dari laman kodam17cenderawasih-tniad.mil.id, bupati Meki Nawipa menyampaikan apresiasinya atas pembentukan Kampung Pancasila.

“Terima kasih banyak saya sampaikan kepada rekan-rekan yang ikut berkontribusi mewujudkan adanya Kampung Pancasila, dan pada hari ini kita akan meresmikan kantor Kampung Pancasila satu-satunya di kabupaten Paniai,” katanya.

Bupati Paniai melanjutkan, “Seperti yang kita tahu isi dari Pancasila yaitu bukan sekedar kita baca saja, tetapi bagaimana kita dapat mencermati, memaknai serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari isi dari Pancasila.”

Dengan dibentuknya Kampung Pancasila ini, kata dia, akan semakin menumbuhkan kerukunan antar masyarakat sesuai dengan isi dari Pancasila dan dijadikan sebagai contoh bagi kampung-kampung lain di kabupaten Paniai.

“Saya juga berharap agar masyarakat tidak lagi membeda-bedakan dari suku mana kalian berasal, namun bagaimana kita dapat bersatu diantara banyaknya perbedaan itu yang perlu kita lakukan bersama-sama,” tandas bupati.

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kabupaten Deiyai Siap Digelar
Bupati Paniai bersama Dandim 1703/Deiyai usai meresmikan Kampung Pancasila di kampung Awabutu, distrik Paniai Timur, kabupaten Paniai, Rabu (7/9/2022) lalu. (Kodam17cenderawasih-tniad.mil.id)

Dandim 1703/Deiyai dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kerukunan dan sikap toleransi antar masyarakat di wilayah kabupaten Paniai.

“Seperti yang disampaikan oleh bapak bupati, nilai-nilai Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa agar selalu kita nomor satukan sesuai dengan agama kita. Kita harus saling menyayangi, kemudian bersatu padu tanpa tidak melihat dari suku mana berasal, melainkan kita adalah satu Indonesia. Kita dapat bersatu, sehingga kuat jika bersama-sama,” kata Dandim.

Kodim 1703/Deiyai membawahi dua kabupaten, yakni Deiyai dan Paniai.

Dandim turut bangga dengan adanya Kampung Pancasila di wilayah kabupaten Paniai.

“Di Kampung Pancasila ini tempat kita berkumpul untuk maju menuju Papua yang lebih baik dan sejahtera,” ujarnya.

Sementara itu, Danramil 1703-01/Enarotali, Mayor CBA (K) Marina Rumawak, mengatakan, peresmian Kampung Pancasila di Awabutu merupakan yang pertama di provinsi Papua dan pertama untuk kabupaten Paniai yang terletak di distrik Paniai Timur.

“Dengan peresmian ini dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di kabupaten Paniai agar kita hidup rukun dan aman,” harap Marina.

Peresmian Kampung Pancasila ditandai dengan pengukuhan para Hansip (Pertahanan Sipil) Kampung Awabutu oleh Dandim, serta dilanjutkan peninjauan lokasi dan situasi Kamtibmas.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Lakukan Sidak ke Sejumlah SPBU...

0
"Selain menggandeng Pemprov, Pemda, dan aparat untuk melakukan pengawasan, kami juga turut mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan BBM tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi BBM terutama BBM subsidi, agar dapat dilaporkan ke pihak berwenang,” ujar Sunardi.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.