BeritaPBB Diminta Bertanggung Jawab Atas Pelanggaran HAM yang Terjadi di Tanah Papua

PBB Diminta Bertanggung Jawab Atas Pelanggaran HAM yang Terjadi di Tanah Papua

JAYAPUARA, SUARAPAPUA.com— Massa aksi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) gelar aksi demo damai memperingati 61 tahun Tri Komando Rakyat atau Trikora (19 Desember 1961 – 19 Desember 2022) di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Massa aksi menggelar tiba di Kantor PBB di Jakarta dan dilanjutkan langsung dengan orasi politiknya. Yang mana pihaknya menekankan tentang Tri Komando Rakyat (Trikora) yang merupakan awal dari pencaplokan kemerdekaan Papua melalui pidato Presiden Sukarno yang mengkumandangkan Tri Komando Rakyat di alun-alun Jogya.

Baca Juga:  Tiga Warga Sipil Disiksa, Begini Sikap Mahasiswa Puncak se-Jawa dan Bali

Aktivis Papua Jeno Dogomo dalam orasinya mengatakan, tujuan aksi pihaknya ke Kantor PBB di Jakarta karena keterlibatan PBB dalam menghancurkan embrio negara [bangsa Papua] yang telah terbentuk, dan selanjutnya memaksakan Papua ke dalam NKRI. Tindakan ini merupakan bentuk penghianatan terhadap demokrasi HAM bagi rakyat Papua.

“Penghianatan sejarah tersebut terbukti dalam resolusi 2504 PBB yang dikeluarkan 19 November 1969 yang mengesakan Pepera yang tidak demokratis. Maka itu PBB segera bertanggung jawab atas seluruh tindakan Indonesia dan pelanggaran HAM yang dilakukan Indonesia di West Papua.”

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Hingga hari ini, orang Papua tidak pernah dilibatkan dalam setiap kebijakan politik Indonesia. Di Papua justru rakyat Papua menjadi penonton. Hal itu terbukti saat Pepera, sampai Otsus tidak ada partisipasi rakyat Papua,” ujar Jeno.

Zehen, salah satu mahasiswa Papua dalam orasinya di Jakarta mengakui bahwa apa yang dilakukan pihaknya dalam momentum-momentum seperti ini merupakan momentum bagaimana mahasiswa Papua mengekspresikan perlawanan kepada sistem Indonesia yang menindas ini.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

“Kami tidak melawan rakyat Indonesia, tetapi kami melawan sistem Indonesia yang menindas ini,” tukas Zehen.

Saat orasi dilakukan massa aksi di depan kantor PBB di Jakarta, milisi [NKRI] mulai melakukan represif terhadap massa Papua dengan cara kekerasan.  Mulai dari merebut paksa alat peraga aksi, poster, dan spanduk dari tangan massa aksi dengan cara merobek.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

0
Kami atas nama leluhur tokoh pemekaran kabupaten Tambrauw dan alam semesta mengutuk dan menolak dengan tegas pernyataan sikap yang disampaikan oleh kepala suku besar Abun tentang dukungan politiknya terhadap Pj. Bupati Kabupaten Tambrauw.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.