TPNPBWarga Sipil Diminta Tidak Terlibat Dengan Aparat

Warga Sipil Diminta Tidak Terlibat Dengan Aparat

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (PNPB) mewarning akan tembak mati orang asli Papua asal Kabupaten Yahukimo yang bekerjasama dengan aparat TNI dan Polri.

“Panglima Kodap XVI Yahukimo Brigjend Elkius Kobak dan Komandan Operasi Mayor Erick Bahabol mengeluarkan daftar pencarian tembak kepada orang Yahukimo yang bekerjasama dengan anggota TNI dan Polri,” ujar Sebby Sambom, Jubir TPNPB sebagaimana pernyataan Elkius Kobak pada, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga:  TPNPB “Diusir” dari Wamena, Bupati Jayawijaya Masuk DPO

Sebby mengakui bahwa pihaknya telah memiliki daftar nama dari orang Yahukimo yang terlibat dengan aparat TNI dan Polri dalam tujuan tertentu.

Menurutnya, warning itu disampaikan pihaknya lantaran apa yang diperjuangkan pihaknya (TPNPB) bukan hanya sekedar mencari makan, tetapi memperjuangkan Papua untuk merdeka.

“Semua orang Yahukimo yang kerjasama dengan TNI/Polri. Kami sudah dapat daftar nama-nama agen intelijen di 51 distrik 518 kampung,” ujarnya.

Baca Juga:  Serang Pos TNI Yuguru, Satu Tewas dan Lainnya Luka Tembak

“Musuh utama kita bisa gampang lawan, tapi musuh dalam selimut sangat berbahaya keselamatan parah pasukannya.”

Terkait penembakan pesawat Wings Air di Dekai Yahukimo Sebby menegaskan bahwa TPNPB tidak terlibat.

“Karena saya tahu pesawat tersebut angkut masyarakat saya, jadi tidak mungkin. Kecuali pesawat yang angkut anggota TNI/Polri dan pesawat barang, tetapi juga jika ada kedapatan bawah anggota TNI/Polri, maka saya akan tembak.”

Baca Juga:  Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak Mati TPNPB di Yahukimo

“Masyarakat sipil yang ditembak bukan kami TPNPB. Itu isu yang dibikin oleh aparat supaya ada uang saku serta penambahan pasukan. Jadi kami tidak tahu. Kami juga sudah tahu mana masyarakat sipil dan anggota TNI/Polri, kecuali ada kedapatan hal-hal tertentu.”

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM: Januari Hingga Maret 2025 Terjadi Sebanyak 117 Korban Dari 29...

0
Sementara data kasus dan korban di kuartal pertama tahun 2024 sebanyak 29 korban dari 19 kasus. Kuartal kedua tahun 2024 lebih dari 132 korban dari 19 kasus, kuartal ketiga tahun 2024lebih dari 313 dari 33 kasus, kuartal keempat tahun 2024 lebih dari 122 korban dari 23 kasus dan kuartal pertama tahun 2025 lebih dari 117 korban dari 29 kasus.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.