Tanah PapuaBomberaiSepekan di Fakfak Rayakan 129 Gereja Katolik di Tanah Papua

Sepekan di Fakfak Rayakan 129 Gereja Katolik di Tanah Papua

Editor :
Markus You

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Selama beberapa hari ini, sejumlah rangkaian kegiatan digelar dalam rangka perayaan 129 tahun Misi Katolik di Tanah Papua. Kegiatan dipusatkan di kabupaten Fakfak, Papua Barat, sejak Jumat (19/5/2023) kemarin. Puncaknya 22 Mei mendatang.

Clemens Adopak, ketua panitia perayaan 129 tahun Misi Katolik di Tanah Papua, mengabarkan, sejak beberapa hari lalu para tokoh Gereja Katolik dari berbagai daerah telah tiba di Fakfak.

Menjemput kehadiran para duta Katolik dari seantero Papua, pihaknya melakukan berbagai persiapan. Termasuk membangun komunikasi dengan para pimpinan daerah, juga para petinggi Gereja Katolik, serta pihak lainnya.

Panitia juga pastikan sejumlah tempat buat para pejabat dan tamu menginap selama ada di Fakfak mengikuti momentum bersejarah itu.

“Khusus para pejabat akan menginap di Hotel Grand Papua. Kita juga sudah siapkan tempat untuk semua tamu,” kata Adopak.

Selain para gubernur dan bupati, lima Uskup regio Papua akan hadir. Antara lain Uskup Merauke Mgr. Canisius Petrus Mandagi, MSC, Uskup Jayapura Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito, OFM, Uskup Manokwari Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega, dan Administrator Diosesan Timika Pater Marthen Ekowaibi Kuayo, Pr.

Baca Juga:  Lima Tahun Tragedi Nduga Berdarah Tidak Terselesaikan

Kehadiran para Uskup memperkuat legitimasi penetapan tanggal masuknya Agama Katolik di Tanah Papua yang dimulai pertama kali di Tanah Mbaham Matta.

Hadirnya Misi Katolik di Papua ditandai dengan pendaratan seorang misionaris Pastor Cornelis Yohan Le Cocq d‘Armandville, SJ di kampung Sekru, 22 Mei 1894. Sekru, jaraknya sekira dua kilometer dari kota Fakfak.

Demi mengenang karya mula-mula itu, dalam salah satu rangkaian acara, akan ada prosesi napak tilas di kampung Sekru, distrik Pariwari yang merupakan lokasi pendaratan pertama Pastor Le Cocq yang datang untuk menyebarkan Agama Katolik.

Untuk itu, kata Adopak, pada perayaan 129 tahun Misi Katolik di Tanah Papua ini akan dilaunching penetapan tanggal masuknya Agama Katolik di Tanah Papua.

Baca Juga:  Satu Calon DPRP PBD Dapeng Tambrauw Diduga “Lompat Jendela”

Sebagai tuan rumah, pihaknya bekerja keras sejak panitia dibentuk beberapa waktu lalu.

Salah satunya, kata Clemens, masyarakat secara swadaya berkumpul untuk mengadakan prosesi sumbang derma atau “Wewowo Misi Katolik Maghi” dan berhasil mengumpulkan Rp438 juta.

Clemens menambahkan, hari ini, Sabtu (20/5/2023), kegiatan ditandai dengan ibadah perayaan yang diadakan di Gereja Katolik Paroki Santo Yosep, Fakfak.

Menurut RD. Alex Fabianus, Pr, rangkaian kegiatan akan berpuncak pada 22 Mei 2023 di pulau Bone, kampung Brongkendik, kabupaten Fakfak.

Perayaan 129 tahun Misi Katolik di Tanah Papua tahun 2023 ini mengangkat tema “Historia Est Vitae Magistra” yang artinya “Sejarah adalah guru dalam kehidupan”.

Selama ini memang belum ada penetapan tanggal masuknya Gereja Katolik ke Papua. Biasanya, selama ini, perayaannya tergantung keputusan keuskupan, wilayah basis gerejawi, dan komunitas biarawan-biarawati.

Baca Juga:  Tempati Mako Sementara, Papua Barat Daya Kini Miliki Polda Sendiri

Agar ada tanggal pasti, sejak 2021 lalu, tim kerja “Dapur Harapan” mengumpulkan data-data dan menulis tentang sejarah setiap keuskupan, wilayah, ordo, komunitas, kategorial dan lainnya. Semua data dan informasi telah dikumpulkan dan diolah bersama, kemudian hasilnya diserahkan ke para Uskup Regio Papua dan pihak terkait lainnya.

Dengan berdasarkan berbagai dokumen literatur dan sumber layak lainnya, dipastikan tanggal 22 Mei 1894 merupakan hari pertama Gereja Katolik masuk ke Tanah Papua dengan hadirnya Pastor Cornelis Yohan Le Cocq d‘Armandville di kampung Sekru, dekat Fakfak.

Yan Ukago, ketua tim kerja “Dapur Harapan” Tanah Papua, mengatakan, tim sepakati akan disahkan dan diumumkan secara resmi pada perayaan HUT ke-129 Misi Katolik di Tanah Papua yang dilaksanakan di Fakfak.

Keputusan ada di tangan lima Uskup, sehingga besar kemungkinan penetapan hari bersejarah itu akan diumumkan dari Fakfak, Senin (22/5/2023). []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Film Kejahatan Kemanusiaan di Intan Jaya Versi Bahasa Indonesia Diunduh di...

0
Film dokumenter ini mengungkapkan bagaimana operasi aparat keamanan menghancurkan komunitas lokal. Melalui wawancara dengan para penyintas dan pembela hak asasi manusia, mengungkap pola kekerasan yang meresahkan, termasuk pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, dan penghancuran infrastruktur sipil secara sistematis.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.