SORONG, SUARAPAPUA.com—- Sebanyak 11 orang mahasiswa baru (Maba) asal Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan di kota studi Sorong dibekali pendidikan kritis tentang situasi Papua saat ini.
Himpunan Pelajar Mahasiswa Yalimo (HMPY) Kota Sorong melaksanakan penerimaan anggota baru di asrama HMPY.
Lepinus Wisabla, Sekertaris HMPY Kota Sorong mengatakan kegiatan penerimaan anggota baru merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan setiap tahun ajaran baru. Disebutkan bahwa tahun ini HMPY Kota Sorong mendapatkan penambahan mahasiswa baru sebanyak sebelas orang.
“Tahun ini hanya 11 orang dari Yalimo yang mendaftar kuliah di Sorong, berbeda dengan beberapa tahun kemarin. Hal ini dikarenakan karena kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Yalimo terhadap mahasiswa Yalimo di Sorong,” kata Wisable kepada suarapapua.com di asrama mahasiswa Yalimo kota Sorong, Jumat (7/6/2023).
Eskob Wisabla, Ketua Panitia penerimaan mahasiswa HPMY Kota Sorong menjelaskan penerimaan mahasiswa baru dilakukan pada 6- 9 Juni 2023 dengan menghadirkan sejumlah pemateri.
Kegiatan tersebut kata Eskob menggunakan dana mandiri tanpa ada bantuan dari pihak Pemerintah Yalimo.
“Ini dana kami sendiri. Kami usaha sendiri, karena Pemda Yalimo tidak serius untuk memperhatikan kami di Sorong,” katanya dengan nada kecewa.
Eskob menjelaskan pada hari pertama para mahasiswa baru mendapatkan materi pendidikan kritis tentang situasi Papua.
“Para pemateri ini terdiri dari Rektor UMS, advokat LBH Kaki Abu dan perwakilan Pemerintah Kota Sorong, serta beberapa pemateri lain. Jadi selain materi tentang dunia kampus, diberikan juga materi khusus tentang situasi dan kondisi hari ini yang terjadi di atas tanah Papua. Untuk hari kedua dan ketiga kami jadwalkan kegiatan untuk dilakukan kegiatan perkenalan singkat tentang kota Sorong ,” pungkasnya.