SORONG, SUARAPAPUA.com — Ratusan mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong menolak sistem pemilihan badan eksekutif mahasiswa (BEM) yang dilaksanakan secara online pada hari ini, Rabu (8/11/2023).
Adrian Howay, salah satu mahasiswa Unimuda Sorong, dalam orasinya menyatakan, sistem pemilihan BEM secara online merupakan bentuk pembungkaman ruang demokrasi di dalam perguruan tinggi.
“Kami ini mahasiswa, kami punya hak untuk menerima ataupun menolak pemilihan secara online. Tidak ada sosialisasi yang baik dari pihak kampus untuk kami mahasiswa,” ujar Howay.

Menurutnya, jika pemilihannya tetap secara online, maka tidak menutup kemungkinan terjadi kecurangan. Oleh karena itu, Howay tegaskan, pihaknya menolak proses pemilihan yang dilakukan secara online.
“Pemilihan BEM harus dilakukan secara offline supaya tidak ada kecurangan. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dari mahasiswa saja tidak dipublikasi. Ini sangat aneh,” ujarnya.
Manfred Kosamah, mahasiswa Unimuda lainnya menegaskan, jika proses pemilihan tetap dilaksanakan, pihaknya akan menggalang konsolidasi untuk memboikot aktivitas perkuliahan.
“Kami siap palang kampus dan hentikan seluruh aktivitas perkuliahan di kampus Unimuda Sorong,” tegas Manfred.

Dari pantauan suarapapua.com hingga berita ini diterbitkan, ratusan mahasiswa Unimuda masih melakukan aksi damai.
Massa aksi mengancam akan melanjutkan aksinya hingga rektor Unimuda Sorong menemui dan mendengar aspirasi ratusan mahasiswanya. Mereka juga menolak perwakilan ataupun utusan pihak kampus.
Sebagai informasi, BEM Unimuda Sorong telah vakum selama kurang lebih 4 tahun. []