Tanah PapuaLa PagoTim Relawan Gelar Penggalangan Dana Bagi Korban Longsor di Kampung Kwelena Yahukimo

Tim Relawan Gelar Penggalangan Dana Bagi Korban Longsor di Kampung Kwelena Yahukimo

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebagai bentuk dukungan kepada korban dan keluarga korban atas bencana alam yang mengakibatkan 5 orang tertimbun longsor di Kampung Kwelena Distrik Soloikma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 12 Mei 2024, Tim Relawan Posko di Dekai Ibu Kota Kabupaten Yahukimo gelar pengalangan dana di sejumlah titik.

Terutama di perempatan jam kotak Kantor Bupati Lama Yahukimo, dan Ruko perempatan jalan pasar baru Dekai pada tanggal 19 dan 20 Mei 2024.

Ketua tim relawan Posko pengalangan dana bagi korban di Dekai, Yotam Kobak kepada suarapapua.com dari Dekai mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan pihaknya di Dekai untuk membantu para korban dan keluarga korban, terutama kebutuhan akan medis dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga:  15 Objek Cagar Budaya Hugulama Direkomendasikan TACB untuk Disahkan Bupati Jayawijaya

“Kami pemuda yang domisili di Dekai lakukan pengalangan dana di jalan-jalan ini untuk bantu korban dan keluarga korban. Kami buat dua hari saja, hari Minggu kemarin dan Senin hari ini sesuai pemberitahuan kepada pihak kepolisian. Tapi setelah lihat kalau dananya belum cukup kami akan ajukan surat untuk penggalangan dana lagi,” kata Kabak.

Ia mengatakan, sejuah ini pihak-pihak yang telah turun ke lokasi kejadian adalah pihak medis dan BPBD Yahukimo.

Baca Juga:  600 Orang Mengungsi, Masa Depan Generasi Maybrat Kian Terancam

“Sementara Pemerintah daerah Yahukimo belum turun ke sana, sehingga kami tim relawan buat penggalangan dana ini,” jelasnya.

Terkait korban longsor kata Kabak, dari lima orang hanya tertimpa longsor, hanya satu orang yang selamat atas nama Agus Bahabol. Katanya, Agus selamat dari musiba itu, namun dalam keadaan luka-luka dan sedang dirawat di kampungnya di kampong Kolena, Distrik Soloikma Yahukimo.

Kejadian longsor
Longsor itu terjadi pada tanggal 12 Mei 2024 di Kampung Kwelena distrik Soliakma Kabupaten Yahukimo.

Baca Juga:  Lima Tahun Tragedi Nduga Berdarah Tidak Terselesaikan
Warga ketika evakuasi korban longsor di antara reruntuhan batu, kayu dan tanah. (Supplied for SP)

Kejadian itu terjadi pada pukul 07.00 Waktu Papua ketika para korban itu berjalan kaki menuju ke tempat ibadah (Gereja) yang jauh dari lokasi atau kampung mereka tinggal.

Dalam perjalanan itu longsor dari gunung di tempat mereka lewati menimpa mereka secara tiba-tiba. Material longsor berupa tanah dan bebatuan besar, sehingga sulit untuk dihindari.

Dari 5 orang yang tertimbun longsor, 3 orang telah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia, satu orang masih tertimbun tanah dan sulit untuk dievakuasi, sementara satu orang lainnya selamat dengan luka-luka.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ratusan Pengungsi Kroptak di Wamena Butuh Perhatian Pemerintah

0
“Kita juga minta bisa tim investigasi atau tim advokasi dari Komnas HAM, tetapi juga ELSAM bisa turun di lapangan. Karena bentuk penyerangan ini adalah bentuk kekerasan dan bentuk pelanggaran HAM,” kata mahasiswa Nduga itu.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.