JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, provinsi Papua Tengah menargetkan untuk menyasar 16.448 anak usia 0-7 tahun yang tersebar di 6 puskesmas dalam rangka pekan imunisasi nasional (PIN) untuk mencegah kejadian luar biasa penularan virus polio pada anak.
Yohan Rumar, S. KM saat menyampaikan laporan mewakili Kepala Dinas Kesehatan pada kegiatan PIN (Pekan Imunisasi Nasional), mengungkapkan, sub PIN Polio akan dilaksanakan dalam 4 putaran antara Mei sampai September 2024.
“Kami akan melakukan kegiatan PIN dalam empat putaran. Antara lain Putaran I: 27 Mei-8 Juni 2024, Putaran II: 24 Juni-6 Juli 2024, Putaran III: 1-11 Agustus 2024 dan Putaran IV: 9-22 September 2024,” ungkapnya di hadapan Pj Bupati, Sekda Intan Jaya serta para pemangku kepentingan dan masyarakat yang hadir di Puskesmas Bilogai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah pada Senin (27/5/2024).
Yohan mengatakan, selama pelaksanaan PIN Polio ini, dinas kesehatan harus memastikan bahwa setiap anak yang menjadi sasaran harus sudah menerima vaksin polio ini sampai dengan putaran ke-4.
“Karena jumlah sasaran mencapai 16.448 anak, maka untuk memastikan supaya setiap anak menerima vaksin polio menjadi tantangan bagi kami mengingat situasi dan kondisi Intan Jaya saat ini,” terangnya.
Ia mengatakan, mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia di dinas kesehatan belum mampu untuk menopang pelaksanaan SUB PIN Polio di 8 Distrik Kabupaten Intan Jaya, maka agar terlaksana Sub PIN Polio ini, pihaknya memohon dukungan dan bantuan dari semua pihak demi mensukseskan kegiatan ini.
Selain meminta dukungan dari semua pihak, kata Yohan, dinkes Intan Jaya juga memohon Kapolres, Kapolsek dan Danramil Sugapa dalam hal pengamanan selama PIN Polio berjalan.
“Kami juga memohon kepada Bapak Kapolres, Bapak Danramil dan Bapak Kapolsek untuk membantu kami dalam pengamanan Tim Vaksinator dimana kami akan melakukan dalam waktu dekat kegiatan SUB PIN Polio ini pada dua Distrik yakni Distrik Sugapa dan Distrik Hitadipa,” harapnya.
Lebih lanjut, Yohan menerangkan, Dinkes telah membentuk empat tim. Dimana dua tim akan melakukan vaksin polio di wilayah Hitadipa dan dua tim lainnya akan melakukan vaksin polio di wilayah distrik Sugapa.
“Kami sudah membentuk empat tim. Ada dua tim yang akan melayani di wilayah Hitadipa, dua tim lainnya di Sugapa. Kami memohon agar Kapolres, Danramil dan Kapolsek mendukung kami dalam hal pengamanan. Supaya tim kami bisa menjalankan tugas dengan baik dan aman,” harapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Intan Jaya, Apolos Bagau, menjelaskan, tujuan dari pencanangan PIN polio adalah untuk memberikan perlindungan secara optimal dan merata kepada kelompok anak usia 0-7 tahun sebagai upaya untuk melakukan pencegahan terhadap penularan virus polio.
“Sekarang ini kita dihadapkan pada suatu permasalahan Kemanusiaan / bencana Kemanusiaan. Dimana 3 kabupaten di tanah Papua telah terkonfirmasi memiliki anak – anak yang tiba – tiba lumpuh layu (polio), yaitu kab. Mimika, Nduga dan Asmat. Hal ini menyebabkan tanah kita, tanah Papua menjadi perhatian dunia melalui lembaga kesehatan WHO dan UNICEF. Dan kemudian menjadi issue Nasional di Indonesia (Kejadian Luar Biasa/KLB) yang membutuhkan penanganan segera dan mendesak sesuai arahan Kemenkes,” ungkap Pj Bupati.
Menurut Pj Bupati, KLB merupakan hal yang harus ditangani segera dan bersama – sama. Apalagi kondisi geografis Intan Jaya yang sangat berdekatan dengan Kab. Mimika.
“Maka Pemerintah daerah mendukung sepenuhnya apa yang sedang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Intan Jaya dalam penanganannya. Supaya anak-anak kita yang merupakan asset penting Intan Jaya ke depan terlindungi dari virus polio,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Intan Jaya juga meminta agar semua pihak yang ada dapat memberikan dukungan kepada Dinas Kesehatan bersama timnya untuk melaksanakan PIN Polio dengan baik, lancar dan aman.
“Sebagai Pj Bupati saya meminta supaya semua stakeholder dapat memberikan dukungan. Supaya anak-anak kita bisa terlindungi dari virus polio. Saya juga mengajak bapa-bapa dan mama-mama yang ada di Intan Jaya agar bawa anak-anak kita yang berusia 0-7 tahun agar diberikan polio,” katanya. (Diskominfo Intan Jaya)