JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa asal kabupaten Nabire, Papua Tengah, di kota studi Jayapura, Papua, legah dengan telah dibangunnya gedung asrama baru di lokasi lama. Penantian panjang selama belasan tahun itu akhirnya terjawab sekarang.
Gedung asrama mahasiswa Nabire di Padang Bulan, Abepura, kota Jayapura, dibangun pemerintah kabupaten (Pemkab) Nabire sejak beberapa bulan lalu, dan diresmikan langsung bupati Mesak Magai, Sabtu (13/7/2024) siang.
Sorak sorai kegembiraan mahasiswa-mahasiswi Nabire dengan beragam ekspresi turut menghiasi jalannya prosesi peresmian. Mereka benar-benar tampak riang gembira menyaksikan kerinduannya terbukti di depan mata kepala sendiri.
“Dua tahun saya di sini [tinggal di asrama], kumuh sekali. Sekarang kami sangat senang, asrama baru sudah dibangun ini. Terima kasih banyak bapak bupati Mesak Magai dan jajarannya,” ucap Bertus, salah satu mahasiswa Nabire di kota studi Jayapura, usai acara peresmian.
Pesan agar gedung asrama beserta seluruh fasilitas sebagai aset Pemkab Nabire dijaga, menurutnya memang bersifat wajib oleh siapapun. Baik penghuni, pengurus asrama, pengurus ikatan dan anggota maupun mahasiswa lain yang berkunjung ke asrama mewah itu.
Begitupun dengan pesan untuk menunaikan tujuan mulia anak-anak dari Nabire ke Jayapura yakni kuliah dengan baik hingga wisuda untuk seterusnya pulang kampung.
”Tolong jaga asrama ini dengan baik-baik. Adik-adik ke Jayapura untuk kuliah. Harus aktif kuliah, aktif dalam organisasi dan rajin ibadah di gereja supaya adik-adik jadi orang berguna. Kalian ini sudah yang nanti jadi penerus kami,” pesan Mesak Magai saat berbicara pada peresmian asrama.
Sekalipun masa kerjanya tidak penuh, hanya tiga tahun saja, Mesak Magai mengejar sejumlah janjinya untuk ditepati. Salah satunya bidang pendidikan. Membangun asrama mahasiswa di beberapa kota studi sudah dilakukan, hanya menunggu dua gedung lagi yakni asrama putri di Perumnas 1 Waena dan asrama putri di kota Manokwari.
Mesak akui dana untuk itu sudah dialokasikan, tinggal realisasinya. Hanya waktu tak tepat karena segera tanggalkan jabatan dan masuk Pilkada serentak tahun 2024.
Bersama wakil bupati Ismail Djamaluddin, Mesak Magai memaksimalkan kemampuan untuk memberikan yang terbaik bagi rakyatnya, termasuk generasi penerus dari 15 distrik yang tengah mengenyam pendidikan dan adik-adik berikut pun dapat menikmati asrama tersebut.
“Ini yang kami bisa buat untuk masyarakat. Asrama untuk anak-anak Nabire, baik yang dari wilayah gunung, pesisir, kepulauan maupun pendatang, yang namanya lahir besar di Nabire berhak menempati asrama ini,” kata Mesak.
Asrama diresmikan sekira jam 10 siang. Dihadiri sejumlah pejabat daerah dari kabupaten Nabire dan kota Jayapura. Juga, John NR Gobai, anggota DPR Papua.
Bukti Kepedulian
Dina Pidjer, kepala dinas Pendidikan kabupaten Nabire, mengungkapkan, pembangunan asrama disertai peresmian ini satu bukti kepedulian kepala daerah terhadap kebutuhan generasi penerus.
“Bapak bupati dan wakil bupati Nabire memberikan perhatian yang besar. Buktinya, asrama susah jadi dan baru saja diresmikan,” ujarnya.
Dina turut mengapresiasi komitmen kuat bupati dan wakil bupati Nabire. Sebab, sebelum yang ini, di kota Jayapura telah dibangun juga satu gedung asrama yang terletak di Kamkey, Abepura, kota Jayapura. Asrama itu dibangun kembali hingga diresmikan 29 November 2023 lalu. Sebelumnya gedung asrama itu terbakar dilahap api.
“Selama masa kepemimpinan, meskipun hanya dua tahun lebih, kepedulian terhadap dunia pendidikan benar-benar dibuktikan.”
Dina juga akui asrama mahasiswa Nabire di Padang Bulan dibangun sejak lama dan bangunannya rusak hingga terlihat sangat kumuh. Cukup lama pula dibiarkan tanpa disentuh sedikitpun, baru di era Mesak-Ismail dibongkar dan dibangun dengan gedung megah.
“Sama seperti asrama di Kamkey, asrama ini juga selesai dibangun dan keduanya telah diresmikan oleh bupati Mesak Magai,” imbuhnya.
Bangunan Kumuh
Selama belasan tahun, tak pernah perhatikan asrama itu. Tak ada niat untuk pugar ataupun renovasi total. Padahal, bangunannya benar-benar sudah tidak layak dihuni. Kesan kumuh bahkan tampak dari luar. Dari jalan raya, tak terlihat sebagai sebuah asrama.
Ironisnya, beberapa upaya pengurus asrama bersama organisasi mahasiswa ke Pemkab Nabire selalu gagal. Proposal yang diserahkan pun sekadar jadi hiasan meja kerja, atau bahkan masuk tong sampah kantor bupati.
Salah satu mantan penghuni asrama yang telah wisuda dari salah satu perguruan tinggi swasta di kota Jayapura mengaku pernah bersama tim dua kali antar proposal ke bupati, tetapi tiada respons hingga turun dari jabatan.
Terpaksa, mahasiswa tinggal dalam kondisi bangunan kumuh. Mereka belajar dan beraktivitas saja meski tak nyaman dengan gedung yang rusak total. Tiap kali hujan, ruangan selalu basah. Makan juga ala kadarnya.
“Kasihan kalau dibiarkan terus begitu. Makanya janji bupati akhirnya ditepati,” ucap Dina.
Ia menyebutkan anggaran senilai Rp9 Miliar dari APBD telah digunakan untuk bangun gedung asrama itu.
Luar Biasa
Banyak pihak menyampaikan pujian kepada Pemkab Nabire dibawah kepemimpinan Mesak Magai-Ismail Djamaluddin melihat asrama kumuh itu sekejap saja disulap menjadi bangunan megah.
Orang tua bahkan para sarjana mantan penghuni asrama kumuh itu turut bahagia dengan hadirnya asrama baru berlantai dua di lokasi lama.
John NR Gobai, legislator Papua asal daerah pengangkatan (Dapeng) Meepago, tak terkecuali.
Ketua kelompok khusus (Poksus) DPRP itu bahkan mengaku Mesak Magai-Ismail Djamaluddin layak diberi jempol. John salut dengan komitmen Pemkab Nabire dibawah kepemimpinan periode ini.
“Saya hadir ini karena ingin ucapkan selamat dan terima kasih kepada bupati Nabire yang telah menjawab keluh kesah dan kerinduan sejak lama melihat bangunan asrama sudah rusak,” kata John usai peresmian asrama.
Soal asrama ini menurutnya sudah beberapa kali disuarakan, meski tak kesampaian.
Ia juga sering berkunjung ke asrama tua itu, datang menyapa adik-adik mahasiswa yang tetap bertahan meski bangunannya sudah tak layak ditempati.
“Asrama tua ini baru sekarang selesai dibangun dan diresmikan. Luar biasa. Saya bangga karena asramanya sudah dibangun megah,” ujarnya sembari ucapkan profisiat kepada bupati Mesak Magai bersama para pimpinan OPD dan staf.
Seperti mimpi yang jadi nyata. Sebab, memang awalnya mahasiswa Nabire sempat kurang percaya dengan janji pemerintah daerah. Wajar karena mereka seperti sudah bosan dengan janji kala itu akan direnovasi.
Baru di masa kepemimpinan Mesak-Ismail, sekali janji dan benar dibuktikan langsung. Asrama sudah dibangun dan diresmikan. Kerinduan lama itu mampu diwujudkan dan mahasiswa Nabire pun legah dengan dibangunnya gedung asrama berlantai dua.
Bangunan megah itu berdiri kokoh di jalan Sosial, Padang Bulan. []