JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Vanuatu dan Republik Rakyat Tiongkok telah menandatangani 13 Nota Kesepahaman (MoU) di Beijing, yang menandai sebuah langkah maju yang signifikan dalam hubungan bilateral kedua negara pada 12 Juli 2024.
Daily Post Vanuatu melaporkan bahwa upacara penandatanganan berlangsung kemarin dan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari kedua negara.
Menurut Hilaire Bule, Government Public Relations Officer (PRO), MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri, Johnny Koanapo, dan Menteri Pertanahan, Rick Tchamako Mahe.
Mereka menandatangani atas nama Perdana Menteri (PM) Charlot Salwai, sementara Perdana Menteri Cina, Li Qiang, mewakili pemerintah Cina.
Nota Kesepahaman ini mencakup berbagai sektor pembangunan di Vanuatu, dengan penekanan kuat pada proyek-proyek infrastruktur.
Salah satu bidang utama yang disoroti adalah perbaikan jalan, sebagaimana Port Vila, ibu kota Vanuatu telah dibanjiri banyak keluhan mengenai kondisi jalan.
Perjanjian ini menjanjikan peningkatan yang signifikan dalam kondisi dan keindahan jalan kota, yang menjawab kekhawatiran penduduk yang sudah berlangsung lama.
Penandatanganan MOU ini dilakukan setelah pembicaraan bilateral antara PM Salwai dan Perdana Menteri Li.
Sebelumnya pada hari itu, PM Salwai mendapat penghormatan dengan jajar kehormatan, sebuah tanda penghormatan tradisional, sebelum terlibat dalam diskusi terinci dengan mitranya dari Tiongkok.
Pembicaraan ini menjadi dasar bagi perjanjian yang kemudian diresmikan dengan penandatanganan dalam bentuk MoU.
Selain infrastruktur, ada juga Nota Kesepahaman yang difokuskan pada sektor media.
Perjanjian khusus ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produksi dan peliputan dari Vanuatu Broadcasting and Television Corporation (VBTC).
Peningkatan kemampuan VBTC diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dan jangkauan penyiaran di Vanuatu, memberikan layanan informasi dan hiburan yang lebih baik kepada masyarakat.
Kunjungan PM Salwai ke Cina juga termasuk pertemuan dengan Presiden Cina, yang berlangsung pada pukul 19.00 waktu Vanuatu.
Pertemuan ini semakin memperkuat komitmen dan pemahaman antara kedua negara.
Setelah kegiatannya di Beijing, PM Salwai bertolak ke Hong Kong kemarin malam. Dari sana, ia dan delegasinya akan melanjutkan perjalanan ke Jepang hari ini, di mana mereka akan berpartisipasi dalam Pertemuan Para Pemimpin Kepulauan Pasifik (PALM).