ULMWP Kutuk Tindakan Tidak Berperikemanusiaan Negara di West Papua

0
800
Korban penembakan warga sipil di Mulia, Puncak Jaya. (Ist)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengutuk tindakan perikemanusiaan yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui aparatus sipil dan TNI-Polri di tanah Papua sejak 61 tahun pendudukan Indonesia di Tanah Papua.

Markus Haluk, Sekretaris Eksekutif ULMWP mengatakan, peryataa itu disampaikan pihaknya berkaitan dengan Mukahdima UUD Indonesia yang menyebutkan ‘penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadialan”.

“Tetapi faktanya Pemerintah Indonesia mempratekan praktek penjajahan dan tindakan tidak perikemanusiaan dan keadilan terhadap orang Melanesia di West Papua,” kata Markus Haluk dalam pernyataannya kepada Suara Papua, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya, kejahatan kemanusiaan, kejahatan Ekologi di masa pemerintahan Jokowi di Papua telah meningkat secara drastis.

“Oleh sebab itu kami mengutuk penembakan terhadap warga sipil pada 16 Juli 2024 di Kabupaten Puncak Jaya yang diduga dilakukan oleh anggota TNI dari Satgas 753 Pos Wiringgame, Puncak Jaya, Satgas Kopassus Maleo dan Tim Satgas Elang,” tegasnya.

ads
Baca Juga:  HRM Melaporkan, Sebanyak 79.867 Warga Sipil Papua Masih Menjadi Pengungsi Internal

Dilaporkan pada, Selasa 16 Juli 2024 pukul 20:00 WIT malam terjadi penembakan terhadap tiga warga sipil di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Diduga pelaku penembakan adalah aparat TNI dari Satgas 753 di Mulia, Puncak Jaya.

Atas kejadian itu, Presiden Eksekutif ULMWP, Menase Tabuni meminta “para pemimpin Melanesia untuk mengevaluasi keberadaan Indonesia di MSG sebagai anggota Asosiasi untuk di keluarkan,”  tegas Tabuni.

Sementara Wakil Presiden Eksekutif ULMWP, Octovianus Mote “mendesak supaya  Dewan HAM PBB untuk menseriusi mengirimkan tim ke West Papua untuk melakukan investigasi atas situasi kejahatan kemanusiaan, ekosida dan etnsida yang terjada pada bangsa Papua di Tanah Papua,” demikian kata Mote sebagaimana pernyataan pimpinan ULMWP itu.

Baca Juga:  Demi Kemanusiaan, TPNPB-OPM Umumkan Proposal Proses Pembebasan Pilot Phillip Mark Mehrtens

Tiga warga sipil tertembak di Mulai
Mereka yang tertembak di Mulai, Kabupaten Puncak Jaya, Ptovinsi Papua Tengah adalah Tonda Wanimbo, kepala kampung Kalome Distrik Mepogolok, Pemerintah Murib, kepala kampung Dokkome dan Dominus Enumbi, warga sipil. Selain itu dilaporkan sejumlah warga lainnya yang mengalalmi luka tembak yang belum diidentifikasi identitasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara Papua, awal kejadian itu tejadi lantaran anggota TPNPB dari Kodap Sinak memasuki kota Mulai, Puncak Jaya.

Di mana pukul 20:00 WIT malam, Terinus Enembuni, salah satu anggota TPNPB Sinak yang bermarkas di Nusineri memasuki kota Mulia untuk ke kios.

Lalu keberadaan Terianus diketahui aparat TNI dari Satgas 753, tim Maleo dan Elang yang bertugas di Puncak Jaya.

Baca Juga:  Mahasiswa Ancam Boikot Pilkada 2024 Jika Tidak Adili Pelaku Penembakan Tobias Silak di Yahukimo

Mereka langsung melakukan pengejaran terhadap Terianus menggunakan tiga kendaraan roda empat. Ketika Terianus di depan SD YPPG Distrik Mulia, aparat TNI melepaskan tembakan melalui senjata api dari jarak 50 meter, namun tidak mengenainya. Ia lalu kabur jauh dari lokasi tersebut.

Tidak lama kemudian sekitar pukul 20.10 WIT diketahui tiga warga sipil tertembak mati senjata api.

Akibat dari penembakan itu pada, Rabu 17 Juli 2024, situasi kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya dalam situasi darurat, karena mobilisasi aparat militer.

Dari sejumlah potongan video pendek yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah kendaraan roda empat dari aparat TNI dan Polri, termasuk sejumlah kendaraan lainnya terbakar.

Belum diketahui pelaku kebakaran kendaraan-kendaraan tersebut.

Artikel sebelumnyaBREAKING NEWS: Advokat Papua Yan Warinussy Tertembak di Manokwari
Artikel berikutnyaPAHAM Papua Desak Komnas HAM RI Bentuk Tim Investigasi Penembakan Tiga Warga Sipil di Puncak Jaya