SORONG, SUARAPAPUA.com — Thomas Ch Syufi, direktur eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR) mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat segera menangkap pelaku penembakan pengacara senior dan pembela HAM Papua Yan Christian Warinussy.
POHR juga menyatakan mengutuk dan mengecam keras atas insiden penembakan yang terjadi pada 17 Juli 2024, pukul 16.00 WIT.
“Ini merupakan sebuah kejahatan luar biasa dan serius terhadap pekerja HAM di Tanah Papua,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima suarapapua.com, Rabu (17/7/2024) malam.
Karena itu, POHR mendesak pihak berwajib, terutama Polres Manokwari dan Polda Papua Barat segera usut tuntas dan tangkap pelakunya.
“Hal ini jangan dibiarkan berlarut lama. Kami minta pihak kepolisian segera mengusut tuntas dan segera menangkap pelaku untuk membongkar apa motif dari penembakan tersebut. Apakah itu kejahatan sistematis atau bukan? Lokasi kejadiannya di sekitar bank di jantung kota Manokwari, yaitu Sanggeng, tentu semua bisa terlacak karena terekam kamera pengintai atau CCTV. Dan itu sebagai alat bukti petunjuk yang dapat membantu pihak kepolisian mengungkap identitas pelaku. Ini harus diungkap karena dikategorikan ancaman nyata bagi seorang aktivis HAM yang kritis dan getol menyuarakan keadilan dan HAM di Tanah Papua,” tegasnya.
Thomas akui kalau advokat senior Yan Christian Warinussy sudah sering mendapatkan ancaman intimidasi, teror dan lainnya. Oleh sebab itu, ia berharap Polda Papua Barat dan Polres Manokwari segera mengungkap ke publik fakta motif dibalik penembakan tersebut.
“Dan ini bukan kasus pertama yang dialami oleh advokat senior Yan Warinussy, tetapi sudah pernah mengalami berbagai bentuk teror dan intimidasi. Karena itu, kami mendesak Kapolda Papua Barat dan Kapolres Manokwari maksimalkan proses ini untuk segera tangkap pelaku dan usut tuntas semua motif di balik penembakan yang mengarah pada upaya pembunuhan terhadap Yan Warinussy,” kata Thomas.
Terpisah, Yohanes Akwan, direktur eksekutif Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Sisar Matiti, menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat Yan Warinussy keluar dari ATM sebuah bank di Sanggeng, kabupaten Manokwari.
“Pada saat keluar dari ATM, ada OTK yang langsung menembak beliau,” ujar Yohanes melalui keterangan pers.
Advokat pembela HAM Papua itu telah dirawat di salah satu rumah sakit dan diperbolehkan pulang ke rumah. []