Aksi deklarasi “pilih pemimpin pro lingkungan”, Sabtu (27/7/2024) malam di bundaran Tugu Libra, Merauke. (Dok. Aliansi Muda Animha)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com — Kelompok pemuda pro lingkungan di wilayah adat Animha menyerukan agar masyarakat di Tanah Papua memilih pemimpin daerah yang peduli terhadap lingkungan.

Puluhan aktivis dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Aliansi Muda Animha mendeklarasikan “Pilih Pemimpin Pro Lingkungan” lewat acara panggung ekspresi yang digelar di bundaran Tugu Libra, kabupaten Merauke, provinsi Papua Selatan, Sabtu (27/7/2024) malam.

Dalam acara panggung ekspresi itu, pemuda pro lingkungan di wilayah Animha mengungkapkan berbagai keresahan hati masyarakat adat di Tanah Papua melalui orasi, puisi, menyanyi, dan lainnya.

Titin Betaubun, salah satu aktivis perempuan di wilayah Papua Selatan, kepada suarapapua.com, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan aksi penyadaran kepada seluruh masyarakat Papua untuk tidak salah memilih kepala daerah dalam pesta demokrasi pada 27 November mendatang.

Baca Juga:  Pemuda Moi Salkma Dukung Keputusan MRP PBD 

“Ini aksi penyadaran saja. Agar masyarakat di Papua dan khususnya Merauke tidak salah dalam memilih pemimpin,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

ads

Krisis iklim bukan hanya bikin panas, tetapi juga meresahkan. Artinya, pemerintah harus lebih memprioritaskan isu krisis iklim ini. Kata Titin sebagai anak muda harus peduli dan bersuara karena ini menyangkut masa depan dan keselamatan kita semua.

“Krisis iklim bukan hanya masalah bagi kelompok rentan, tetapi kita semua terdampak akibat krisis iklim. Contohnya terjadi bencana yang dapat menimpa siapapun dan dimanapun. Tetapi kelompok rentan seperti masyarakat adat, masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, kelompok disabilitas dan kelompok rentan lainnya menanggung beban berkali lipat jauh lebih parah,” tuturnya.

Baca Juga:  Pelibatan Aparat Militer Dalam Proyek PSN di Merauke Mengancam Hak Hidup OAP
Aksi deklarasi “pilih pemimpin pro lingkungan”, Sabtu (27/7/2024) malam di bundaran Tugu Libra, Merauke. (Dok. Aliansi Muda Animha)

Titin menyebut pemilihan kepala daerah tahun 2024 merupakan satu momentum penting bagi rakyat untuk mencari pemimpin yang pro lingkungan. Sebab realita yang terjadi saat ini masih ada permasalahan aturan dan kebijakan yang tidak pro lingkungan.

“Di ajang Pilkada 2024, sudah saatnya para calon pemimpin harus mengakomodir dan serius dalam dalam menangani krisis iklim dengan menjunjung prinsip keadilan iklim serta memenuhi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif untuk menjaga agar kita tetap ada,” ujarnya.

Tanah Papua menurut Titin, sedang membutuhkan figur pemimpin yang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.

“Papua butuh pemimpin yang peduli terhadap hak-hak, pengakuan dan perlindungan masyarakat adat. Terutama di Papua Selatan, hutan alam di Papua Selatan harus dibebaskan dari deforestasi,” tegasnya.

Baca Juga:  Aksi Massa Damai di Nabire Ricuh, Dua Orang Tertembak dan Puluhan Orang Ditangkap

Senada, Etty Mabur, aktivis perempuan lainnya, menyatakan, masyarakat Papua harus memutus rantai penguasa politik yang sekaligus penguasa ekonomi yang selama ini telah melahirkan berbagai konflik lingkungan hidup dan sumber daya alam-agraria yang berujung pada bencana ekologis.

“Merawat alam sama dengan kita merawat masa depan. Salah pilih pemimpin, maka kita akan hidup susah apalagi lingkungan yang rusak sulit untuk dipulihkan dalam waktu singkat,” ujar Etty.

Aksi deklarasi “pilih pemimpin pro lingkungan”, Sabtu (27/7/2024) malam di bundaran Tugu Libra, Merauke. (Dok. Aliansi Muda Animha)

Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh generasi muda di Tanah Papua untuk mengkampanyekan “pilih pemimpin yang pro lingkungan.”

“Kami mengajak semua kawan muda bersuara. Kawan-kawan muda yang paham situasi di daerah masing-masing. Kawan-kawan harus kampanyekan pilih pemimpin yang peduli lingkungan dan memahami persoalan masyarakat,” ajaknya. []

Artikel sebelumnyaMasyarakat Adat Maklew dan Kimaima Mendesak Keterbukaan Informasi Data Perizinan Lahan Investasi
Artikel berikutnyaFilm Sampari Dipresentasikan di Kampus Uncen Biak