JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Perayaan Hut Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia yang Ke-XIV yang jatuh pada 24 Juli 2024 dirayakan di aula Asrama Mahasiswa Papua IX di Gorontalo, Sulawesi Utara.
Hut KNPB Konsulat Indonesia tahun 2024 dirayakan dengan tema ‘konsolidasi persatuan untuk pembebasan nasional bagi Bangsa Papua’. Sub tema, ‘gerakan persatuan KNPB Konsulat Indonesia siap menentukan nasib Bangsa Papua ke luar dari perbudakan kolonialisme Indonesia.
KNPB Konsulat Indonesia lahir pada 24 Juli 2010 sebagai organisasi pergerakan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua. KNPB Konsulat Indonesia merupakan perpanjangan tangan dari KNPB Pusat yang berkedudukan di tanah Papua.
Tugasnya adalah melakukan lobi-lobi dan kerja politik bagi rakyat Papua. Selain itu KNPB Konsulat Indonesia menjadi media rakyat untuk dengan konsisten menyuarakan suara rakyat Papua.
Selain perayaan Hut, KNPB Konsulat Indonesia juga menyelenggarakan seminar tentang pendidikan politik. Pematerinya dari Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI), AMPIP, IMAPA, LMID Gorontalo, KNPB Konsulat Indonesia
KNPB Konsulat Indonesia berkedudukan di Indonesia dengan memiliki beberapa wilayah Konsulat diantaranya, KNPB Konsulat Wilayah Nyiur Melambai, KNPB Konsulat Wilayah Tomohon, KNPB Konsulat Wilayah Minahasa Raya, KNPB Konsulat Wilayah Minahasa Utara, KNPB Konsulat Wilayah Gorontalo, dan KNPB Konsulat Wilayah Makassar.
Ones Suhuniap, Jubir KNPB Pusat yang hadir dalam perayaan itu mengatakan orang Papua saat ini berada dalam krisis secara structural, yaitu krisis ekonomi, politik, kemanusiaan dan juga sosial budaya yang mana telah dihancurkan oleh negara.
“Oleh sebab itu kita harus teguh dalam perjuangan kemerdekaan ini,” kata Ones dalam sambutannya itu.
Matulesi Giban, penanggung jawab KNPB Konsulat Indonesia “mahasiswa Papua adalah benteng terakhir yang akan menentukan nasibnya bangsa Papua ke depan. Maka mahasiswa perlu melakukan konsolidasi di setiap wilayah KNPB Konsulat agar dapat menjawab persoalan yang sedang terjadi di tanah Papua sesuai tema perayaan HUT ini,” ajak Giban.
Hal itu disampaikan Giban karena jika persatuan menuju kemerdekaan lemah maka perjuangan ini akan runtuh.
Serupa disampaikan penanggung jawab IMPIP Gorontalo Minson Narek mengatakan bahwa mahasiswa Papua adalah penentu masa depan Papua.
Oleh sebab itu ia mengajak seluruh mahasiswa agar solidkan barisan untuk menghadapi tantangan global yang saat ini mengancam orang Papua di atas tanahnya sendiri.
AMPTPI DPW-Indonesia Tengah, Menus Yikwa mengatakan, “kita tidak tunggu orang lain datang mengatur kita tapi mari kita sendirilah yang mengatur kita sendiri, karena orang lain hanya datang untuk merampas kekayaan alam kami yang terkandung di tanah Papua,” pungkas Yikwa.