JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sebanyak dua puluh sembilan siswa-siswi SMAN 1 Arso mengikuti pelatihan jurnalistik dan literasi digital yang diselenggarakan oleh Suara Papua (suarapapua.com). Pelatihan itu diadakan di salah satu ruang belajar SMAN 1 Arso di Swakarsa, kabupaten Keerom, provinsi Papua, pada 8-9 Agustus 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung atas kerjasama Suara Papua dan SMAN 1 Arso.
Pelatihan itu dilakukan dengan program ‘Suara Papua Pu Sobat Go To School’ dengan tema jurnalisme dan literasi digital buat perubahan.
Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kabupaten Keerom, Megiken Bangun.
Megiken Bangun dalam sambutannya berharap agar kegiatan serupa dilakukan oleh media-media lain, seperti yang dilakukan Suara Papua kepada siswa-siswi di SMAN 1 Arso kabupaten Keerom.
Karena ini penting untuk memberikan pemahaman tentang jurnalistik, juga tentang literasi digital di masa kini.
“Peluang ini tidak didapat oleh semua orang. Oleh sebab itu, saya berharap kepada siswa-siswi SMAN 1 Arso untuk dapat mengikutinya dengan baik hingga kegiatan ini berakhir agar bermanfaat bagi sekolah maupun diri sendiri,” kata Megiken Bangun.
Ia menyarankan kepada siswa-siswi untuk belajar etika dalam menggunakan media sosial. Karena menggunakan media sosial itu sama seperti pedang bermata dua, ada sisi positif, tetapi juga ada sisi negatif.
“Jadi, memang kita harus belajar baik dengan beretika dalam menggunakan media sosial.”
Ia mengatakan, untuk saat ini Dinas Kominfo kabupaten Keerom sedang fokus membangun infrastruktur. Sejauh ini pihaknya telah membangun sekitar 40 BTS di beberapa tempat, dan program tersebut terus dilanjutkan.
Selain itu, pihaknya juga membangun infrastruktur serupa di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), juga di sejumlah sekolah.
“Kita harus bersaing dengan daerah lain terkait internet. Jadi, kami akan terus membangun infrastruktur guna memudahkan akses,” tukasnya.
Widianto, pelaksana tugas Kabid PSMA Dinas Pendidikan dan Pengajaran kabupaten Keerom, mengakui bahwa pelatihan tersebut merupakan kebutuhan primer.
“Saya bersyukur, karena sekolah kami di SMAN 1 Arso terpilih untuk dilakukan pelatihan, tetapi juga akan ada pendampingan. Ini yang lebih baik,” ujarnya.
Ia lalu berharap agar siswa-siswi yang mengikuti kegiatan tersebut dapat mempelajari dan mempraktekan pengetahuan yang diajarkan.
Serupa disampaikan kepala sekolah SMAN 1 Arso, Rosfine Wilhelmina Patty, yang mana ia memberikan apresiasi kepada Suara Papua yang telah memilih SMAN 1 Arso untuk memberikan pelatihan tersebut.
“Ini adalah satu penghargaan besar, karena dari sekian SMA di provinsi Papua, hanya SMA kami yang terpilih,” kata Patty.
Oleh sebab itu, Patty berharap kepada siswa-siswi untuk tidak sia-siakan kesempatan ini. Harus tekun dan berani, karena ini bukan ilmu eksakta.
Andi Tagihuma, sekretaris Perkumpulan Suara Papua, mengatakan, kehadiran media SP di SMAN 1 Arso merupakan gambaran dari visi Suara Papua untuk menjangkau sekolah-sekolah guna menulis dan mengetahui literasi digital.
“Kami mau agar siswa-siswi di sekolah bisa menulis. Belakangan banyak informasi hoax, maka dengan pelatihan ini siswa-siswi mendapatkan pemahaman yang baik,” kata Tagihuma. []