Aksi Massa Damai di Nabire Ricuh, Dua Orang Tertembak dan Puluhan Orang Ditangkap

0
309

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Aksi demonstrasi damai memperingati New York Agreement, rakyat sipil Papua yang tergabung dalam organisasi KNPB wilayah Nabire, di Nabire Papua Tengah, Kamis (15/8/2024), berakhir ricuh setelah dibubarkan paksa secara brutal oleh gabungan aparat Polri bersama TNI.

Aksi ricuh awalnya terjadi setelah di setiap jalan titik kumpul massa aksi sudah ditentukan seperti di Kalibobo depan kampus Uswim, Pasar Karang Tumaritis, Siriwini dan di perempatan jalan SP 1 dan 2, diblokade sangat ketat aparat menggunakan peralatan lengkap.

Kemudian disusul pelemparan gas air mata, pengejaran, penembakan menggunakan peluru karet, pemukulan dan penangkapan secara brutal tanpa terlebih dahulu ada negosiasi dengan masing-masing ketua Korlap titik kumpul aksi.

Akibatnya, aksi demo yang direncanakan berlangsung aman dan damai pun berakhir ricuh. Banyak massa ditangkap dan alami luka berat dan ringan akibat dipukul pakai rotan dan juga terkena tembakan gas air mata dan peluru karet.

Baca Juga:  MRP PBD Lecehkan Kandungan Perempuan Moi Maya Terkait Keaslian OAP Bacalon Gubernur AFU

“Seperti kami di Kalibobo, awal kami kumpul dari jam 07.00 itu memang tidak ada aparat. Begini setelah 30 menit kemudian atau jam 07.30, polisi dari Polres datang pakai dua truk Dalmas langsung tangkap kami. Suruh naik ke truk Dalmas tanpa negosiasi dulu dengan kami,” kata Geoyaibo Yeimo, ketua Korlap titik kumpul Kalibobo, kepada suarapapua.com, Kamis (15/8/2024).

ads

Dikatakan, karena dibentak-bentak dengan suara sangat kasar, mereka menyerahkan diri untuk ditangkap.

“Jumlah semua yang dapat tangkap di Kalibobo 40 orang,” ujarnya.

Demikian pula massa aksi di titik kumpul perempatan jalan SP 1 dan 2.

Baca Juga:  Pemindahan Benda Arkeologi Papua, DAP: Jangan Hapus Sejarah dan Identitas Kami

“Mereka baru mau kumpul dan belum sama sekali bicara satu dua kata di titik aksi, langsung mereka diarahkan naik kedalam truk Dalmas. Aparat memang sudah ada duluan. Dan langsung mereka dibawa ke Polres Nabire,” jelas Sadrak Kudiai, penanggung jawab aksi.

Sementara massa aksi di titik kumpul Pasar Karang Tumaritis dibubarkan secara paksa hingga dua orang atas nama Yosua Pigome dan Andi Gobai kena tembakan peluru karet.

“Sama-sama tertembak di paha. Karena kondisi mereka dua lumayan parah, sekarang ada di rumah sakit Siriwini untuk dirawat,” ujarnya.

Sebelumnya, menurut ketua Korlap titik kumpul pasar Karang Tumaritis, Yance Pelet, aksi kericuhan bisa terjadi karena pihak keamanan langsung bertindak brutal dengan melempar gas air mata.

“Begitu kami dihadang di bengkel mobil Gel-gel dekat jembatan kali Nabire, mereka langsung tembak gas air mata. Kami semua bubar. Tapi aparat terus kejar kami sambil mereka tembak gas air mata dan peluru karet. Sampai terakhir kami kaget dua orang teman kami kena tembakan. Terus ada massa dari kami yang ditangkap juga,” jelasnya.

Baca Juga:  Pdt. Yemima Krey: Mama-Mama Papua Tidak Kosong Datang Ikut Aksi Jalan Salib

Terkait penggunaan gas air mata ke massa aksi, Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro kepada wartawan menyatakan merupakan tindakan terukur karena massa bertindak diluar imbauan dan penyampaian pihaknya.

“Massa aksi telah bertindak anarkis diluar imbauan dan penyampaian kami berupa pelemparan batu. Sampai ada anggota kami terkena lemparan batu dan luka-luka. Ada juga motor warga yang dibakar. Maka kita laksanakan tindakan tegas terukur menggunakan gas air mata,” jawabnya. []

Artikel sebelumnyaPemprov Papua Barat Daya Hibahkan Rp10,2 Miliar Kepada KONI
Artikel berikutnyaPersatuan Abang Ojek Lanny Jaya Apresiasi Penjabat Bupati Alpius Yigibalom