Klarifikasi dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terkait status korban penembakan dan tuntutannya. (Ist)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kabupaten Yahukimo, provinsi Papua Pegunungan, menyatakan, seorang warga sipil bernama Tobias Silak yang meninggal dunia akibat ditembak karena diduga sebagai pelaku aksi penembakan di pasar lama depan Polres Yahukimo, Selasa (20/8/2024), adalah staf Bawaslu Yahukimo.

Penegasan itu disampaikan Peud Yahuli, Plh ketua Bawaslu kabupaten Yahukimo, dalam surat pernyataan resmi yang dikeluarkan Bawaslu Yahukimo, Rabu (21/8/2024).

Dalam surat Bawaslu Yahukimo menyebutkan, Tobias Silak meninggal dunia akibat ditembak oleh aparat keamanan di Yahukimo dari pos penjagaan Sekla.

“Bawaslu kabupaten Yahukimo atas nama pimpinan dan seluruh staf sangat berduka dan kehilangan atas kejadian tertembaknya Tobias Silak yang dilakukan oleh anggota Brimob pos penjagaan Sekla jalan masuk bandara,” kata Yahuli.

Adapun 5 poin pernyataan Bawaslu Yahukimo terkait stafnya yang meninggal akibat ditembak aparat kepolisian.

ads
Baca Juga:  Pdt. Yemima Krey: Mama-Mama Papua Tidak Kosong Datang Ikut Aksi Jalan Salib

Pertama, Tobias Silak adalah benar-benar staf pendukung Bawaslu kabupaten Yahukimo. Ia sebagai staf yang rajin dan aktif, serta ramah dengan semua orang. Aktivitas almarhum di kantor Bawaslu Yahukimo sangat aktif dan sering pulang pada malam hari.

Kedua, Tobias Silak tidak pernah terlibat dalam organisasi lain manapun, kecuali organisasi Gereja dan lembaga Bawaslu, karena almarhum baru selesai kuliah pada tahun 2022.

Ketiga, Tobias Silak tidak pernah memiliki senjata api seperti yang ditunjukkan oleh pihak Kepolisian.

Keempat, Bawaslu kabupaten Yahukimo membantah bahwa terkait beredarnya kronologis polisi yang menyatakan almarhum memiliki senjata api berupa pistol, itu sesungguhnya tidak benar. Ini sebuah pembohongan publik yang direkayasa oleh kepolisian.

Kelima, kami meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk mengadili oknum pelaku penembakan secara adil, berdasarkan Undang-undang yang berlaku.

Baca Juga:  Keluarga Korban Mutilasi Mimika Minta Pelaku Tidak Diberikan Remisi

Kronologis Menurut Keluarga

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, diketahui anggota Brimob dari pos penjagaan Sekla jalan masuk bandara secara brutal menembak dua orang warga sipil.

Korban meninggal dunia atas nama Tobias Silak, sedangkan satu orang lainnya, Naro Dapla mengalami luka-luka karena tembakan anggota Brimob.

Kematian Tobias Silak diketahui keluarganya setelah pihak Rumah Sakit memberitahukan pihak keluarga sekitar Pukul 21.10 WP.

Menurut keluarga, Tobias Silak adalah masyarakat sipil yang setiap hari beraktivitas melalui jalur yang dijaga pihak Brimob. Dan selama ini tidak pernah ada kecurigaan ataupun penangkapan.

Masih dalam keterangan keluarga korban, pada hari Selasa (20/8/2024) Tobias Silak masuk kantor tempatnya bekerja, di kantor Bawaslu kabupaten Yahukimo. Ia pulang ke rumahnya pada Pukul 14.25 WP.

Baca Juga:  Tragedi Berdarah di Dekai: “Saya Tidak Terima Adik Tobias Silak Ditembak Mati”

“Tobias istirahat dan sorenya ke lapangan Sekla untuk bermain bola. Setelah main bola, dia mencari informasi terkait penerimaan CPNS di penyedia voucher WiFi di sekitar Sekla Dekai Yahukimo,” kata David Sobolim, paman korban.

Lanjut David, setelah melihat informasi penerimaan CPNS, Tobias berjalan pulang. Tak jauh dari tempat penjualan voucher WiFi (sekitar 50 meter) ada pos Brimob. Di situlah Tobias ditembak. Ia sempat dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, tetapi nyawanya tak tertolong.

“Kami keluarga dengan tegas menolak tuduhan dari aparat keamanan bahwa Tobias berjalan dari arah kota menuju ke jalan gunung. Tobias dari kios Novi (warung tempat jual voucher WiFi) 50 meter dari pos Brimob tujuan pulang ke rumah,” jelas Sobolim. []

Artikel sebelumnyaPengurus PSI Papua Tengah Polisikan Anggota DPD RI ke Polda Metro Jaya, Begini Penjelasan PH
Artikel berikutnyaMasyarakat Adat Moskona Akan Adakan Festival Hutan Papua Oktober 2024