BeritaKapolda PB Ingatkan MRP PBD Untuk Tidak Terlibat 'Money Politic'

Kapolda PB Ingatkan MRP PBD Untuk Tidak Terlibat ‘Money Politic’

Editor :
Elisa Sekenyap

SORONG, SUARAPAPUA.com— Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Eddizon Isir mengingatkan kepada Majelis Rakyat Papua untuk tidak menyalahgunakan kewenangannya dalam memverifikasi bakal calon kepala daerah.

Kepolisian Daerah Papua Barat berkomitmen untuk menjaga situasi keamanan dalam pemilihan umum kepala daerah di Propinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan aman dan kondusif.

Pernyataan itu terungkap pada koordinasi antara MRP dan KPU PBD yang membahas mekanisme verifikasi calon kepala daerah di salah satu hotel, Kota Sorong pada Sabtu 24 Agustus 2024.

Baca Juga:  Natal di Papua: Ribuan Orang Mengungsi, Pasukan Militer Bertambah

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Eddizon Isir mengatakan MRP harus menjaga marwahnya sebagai lembaga Kultur yang merupakan representasi dari masyarakat Papua.

“MRP PBD jangan menerima janji, barang ataupun uang dalam proses verifikasi bakal calon kepala daerah,” tegasnya.

Kapolda menegaskan, jikalau dalam proses verifikasi terdapat laporan money politic, maka Kepolisian Daerah Papua Barat akan segera menindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

Baca Juga:  Film Kejahatan Kemanusiaan di Intan Jaya Versi Bahasa Indonesia Diunduh di Sini

“Jika nanti dalam proses ini berjalan ada laporan, maka kami akan menindaklanjutinya,” tegasnya mengingatkan para pihak yang hadir dalam Rakor tersebut.

Ketua MRP PBD, Alfons Kambu dalam kesempatan itu mengatakan sesuai aturan hukum Majelis Rakyat Papua memiliki waktu 14 hari untuk melakukan verifikasi keaslian bakal calon gubernur dan wakil gubernur sebagai orang asli Papua.

Baca Juga:  Lomba Lari Peringati HUT PBD, Para Atlit Muda Asal Tambrauw Raih Sejumlah Juara

Oleh sebab itu, untuk memastikan proses pemilihan kepala daerah berjalan lancar, Alfons berharap dukungan pemerintah dalam pembiayaan.

“Saya belum bisa menyebutkan beberapa besar biaya yang dibutuhkan, karena untuk melakukan verifikasi faktual bakal calon perlu ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan bersama, baik itu letak geografis, keamanan dan lainnya,” katanya.

Terkini

Populer Minggu Ini:

Perawat RSUD Deiyai Meninggal Akibat Keracunan Makanan, Polres Nabire Didesak Umumkan...

0
“Kami masih duka. Dan, sampai detik ini kami keluarga korban masih menunggu informasi dari polisi, apa hasil uji lab terhadap sampel makanan yang sudah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura? Hasil lab itu harus segera diumumkan supaya ada upaya pencegahan, jangan sampai kejadian sama juga menimpa orang lain,” ujar Ferdinant Pakage, suami korban keracunan makanan.

Bangsa Sawit!

0

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.