JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Perwakilan Tokoh masyarakat Waniok Goliat Mohi mengatakan, aktivitas belajar mengajar dari Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Lahairoi Waniok, Distrik Walma, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan mati total alias tidak berjalan selama 7 tahun, sejak tahun 2017-2024.
Pernyataan itu disampaikan Mohi pada Juli 2024 melihat kondisi sekolah dan siswa-siswi yang terbengkalai selama 7 tahun.
Mohi menjelaskan bahwa proses belajar mengajar sekolah itu tidak jalan sejak kepala sekolah (Kepsek) yang ditugaskan pada tahun 2017-2019, setelah itu berlanjut lagi ketika kepala sekolah yang ditugaskan pada tahun 2021-2024.
“SD YPK Waniok tidak ada aktivitas belajar mengajar yang dimulai tahun 2017-2019 dan selanjutnya kali kedua ganti kepala sekolah lain tahun 2021-2024 hingga saat ini. Tetapi tidak ada perubahan yang signifikan, dan sampai hari ini jadi 7 tahun lebih,” jelasnya.
“Kami melihat selama 7 tahun ini kepala sekolah tidak pernah kirim data peserta ujian sekolah ke dinas terkait, tetapi merekrut siswa atas nama orang lain yang tidak pernah belajar dan lulus ujian sekolah dari SD YPK Waniok. Jadi aktivias belajar mengajar tidak jalan, tetapi ada data siswa atas nama siswa yang tidak perna ikut proses belajar yang masuk ke dinas terkait,” katanya.
Masyarakat Walma juga tidak menyetujui ketika nama siswa-siswi didaftarkan ketika ujian nasional hendak dilaksanakan.
“Jadi kami minta untuk tidak terulang lagi hal seperti itu. Cara-cara ini merusak generasi dan sumber daya manusia Waniok, Kabupaten Yahukimo dan Papua pada umumnya. Kami juga tidak mau dibodohi oleh orang Waniok itu sendiri.”
Serupa disampaikan Gerson Punu, warga masyarakat Waniok yang mana ia mengatakan, “kami berharap ke depan dinas terkait dan PSW YPK Kabupaten Yahukimo segera ganti kepala sekolah yang baru, karena anak-anak di sini ketinggalan sekolah selama 7 tahun lebih.”
“Kami minta kepala sekolah diganti dengan yang fokus mengadakan aktivitas belajar mengajar dan betul-betul mendidik anak-anak di SD YPK Waniok. Tidak seperti saat ini yang menetap di Dekai ibu kota Kabupaten Yahukimo lalu hanya menerima honor atau gaji,” tutupnya.
Sejak berita ini dupublis, belum ada pernyataan dari pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Yahukimo. Pesan Whatsapp yang dikirimkan Suara Papua kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Yahukimo belum direspon.