SORONG, SUARAPAPUA.com — DPP Partai Golongan Karya (Golkar) membuat kejutan jelang tahapan pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakil, 27-29 Agustus 2024.
Lambertus Jitmau (LJ) yang notabene ketua DPD Golkar Papua Barat Daya (PBD) akhirnya tersingkir di detik-detik terakhir.
LJ yang sejak awal memilih berpasangan dengan Samsudin Anggiluli (SA) dan mengklaim telah mendapatkan rekomendasi dari partai Golkar yang saat itu diketuai Airlangga Hartarto harus dilengserkan usai Bahlil Lahadalia terpilih sebagai ketua umum partai Golkar.
DPP Golkar lebih memilih kader lainnya yaitu Bernard Sagrim.
Penetapan itu didasarkan pada terbitnya Model B.Persetujuan Parpol KWK DPP Partai Golkar nomor: Skep-486/DPP/GOLKAR/VIII/2024 tentang persetujuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Papua Barat Daya pada Pilkada serentak tahun 2024.
Keputusan tersebut dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2024 yang ditandatangani Bahlil Lahadalia selaku ketua umum dan M. Sarmuji selaku sekretaris jenderal.
Pendukung LJ Aksi di Sorong
Menyusul rekomendasi dari DPP Golkar, para pendukung dan simpatisan LJ tak terima dan melakukan aksi membakar ban di depan kantor DPD Golkar PBD, Senin (26/8/2024).
Jekson Jitmau, pendukung Lambertus Jitmau dalam orasinya mengaku massa yang melakukan aksi hanya perwakilan saja.
Kata Jekson, mereka akan melakukan aksi dengan kekuatan massa yang lebih besar.
“Kami mengancam apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan membawa massa dalam jumlah besar. Untuk hari ini kami hanya menggerakkan sedikit massa saja. Kalau tidak ada jawaban dari DPP Golkar, kami akan pasang tenda di sini dan kita akan duduk di kantor KPU,” tegasnya.
Massa pendukung Lambert Jitmau membentangkan tiga spanduk yang bertuliskan “menolak tegas rekomendasi BB pencalonan kepala daerah KWK kepada Bernard Sagrim”.
Sementara di baliho lainnya bertuliskan, “Bernard Sagrim tidak memenuhi kriteria”. Selain itu, tertulis di baliho lain: “Prestasi sebagai mantan koruptor”. []