SORONG, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Kabupaten Sorong, Propinsi Papua Barat Daya dituding membiarkan masyarakat di kampung Klawon Distrik Sayosa Timur terendam banjir selama 17 hari.
Berdasarkan laporan masyarakat kampung Klawon, curah hujan yang tinggi terjadi sejak 13-29 Agustus 2024 yang berakibat pada banjir yang melanda kampung Klawon mengakibatkan sebanyak 6 rumah terendam banjir.
Hingga saat ini kondisi air terus meningkat menyebabkan 6 KK terpaksa mengungsi ke beberapa rumah warga yang berada di dataran tinggi.
“Ada 6 rumah yang terendam banjir, air terus meningkat sampai sekarang,” ujar salah satu warga Sorong yang tidak ingin namannya disebutkan.
Dikatakan, kondisi terbaru saat ini banjir sudah meningkat dan airnya mencapai 2 meter lebih. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta meluapnya sungai Klawon.
“Hujan deras terus jadi kali Klawon banjir,” katanya.
Terkait kerugian yang dialami masyarakat katanya belum dapat dihitung. Katanya, masyarakat tidak sempat pindahkan barang berharga, karena banjir mulai terjadi saat hujan di malam hari.
“Kerugian belum bisa dihitung,” ujarnya
Kepala Distrik Sayosa Timur, Yulius Balinsa saat dikonfirmasi suarapapua.com melalui saluran telepon pada, Jumat (30/8/2024) membenarkan persoalan banjir yang dialami masyarakat di kampung Klawon.
Ia mengaku hal tersebut telah dilaporkannya kepada pihak Pemerintah Kabupaten Sorong.
“Saya sudah melaporkan ke pemerintah melalui asisten I, sejak banjir mulai terjadi, namun hingga kini belum ada jawaban,” katanya.
Kepala distrik mengaku kecewa karena laporannya belum juga ditanggapi oleh Pemerintah Kabupaten Sorong.
Ia lalu mengakui pihaknya bahwa pihaknya meminta dirinya untuk mengirimkan foto terbaru kondisi banjir yang dialami warga masyaralat Klawon.
“Banjir ini sudah 2 minggu, laporan juga telah disampaikan, tapi Pemda belum juga turun dan tinjau lokasi. Saya hanya diminta kirim foto-foto terbaru [terkait] kondisi terbaru [banjir] saja,” ujarnya.
Yulius berahrap agar Pemkab Sorong segera mengutus tim untuk meninjau dan mendata secara langsung terkait kondisi banjir di Kampung Klawon.
“Harusnya Pemkab gerak cepat. Kalau bisa utus Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana untuk turun dan lihat kondisi masyarakat, bukan selalu minta kirim foto-foto terbaru saja terus,” tambahnya.
Namun demikian, sambil menunggu pihak Pemda, dirinya akan ke sana untuk memastikan kondisi kesehatan warga dan meng-update kondisi terbaru warga. Ia berencana akan ke sana pada tanggal 1 September2024.
“Untuk sementara belum ada keluhan dari masyarakat tentang penyakit yang dialami akibat banjir. Nanti hari Minggu saya akan kembali ke kampung Klawom untuk melihat dan mendata kondisi terbaru,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan dari pihak Pemkab Sorong. Suara Papua sedang mengonfirmasi Pemkab melalu panggilan telepo.