Seorang pengendara sedang mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Padang Bulan, kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2024) kemarin. (Maria Baru - Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — PT Pertamina Patra Niaga baru saja menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi secara nasional. Keputusan tersebut berlaku mulai hari Minggu (1/9/2024) lalu.

Heppy Wulansari, corporate secretary PT Pertamina Patra Niaga, mengatakan, penurunan harga terjadi pada Pertamax Series dan Dex Series. Adapun Pertamax Series seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95 dan Pertamina Dex. Sedangkan untuk Dex Series yakni Dexlite.

Wulansari menjelaskan, harga BBM non subsidi akan terus mengalami penyesuaian mengikuti trend harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika.

“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus dilakukan secara berkala setiap bulan tergantung trend harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Terhitung bulan September ini, semua harga BBM non subsidi Pertamina sedang mengalami penurunan harga,” kata Heppy Wulansari, melalui rilis pers yang diterima Suara Papua, Senin (2/9/2024).

Baca Juga:  Bea Cukai Papua dan Pemprov PBD Gelar FGD Melihat Peluang dan Tantangan Pengembangan KEK

Diuraikan, untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.475, Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp13.650 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.950. Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.050, serta Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp14.550 per liternya. Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.

ads

“Tidak hanya turun harga, Pertamina Patra Niaga juga memberikan banyak promo dan loyalty program di aplikasi MyPertamina. Selain itu, kami juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Wulansari.

Baca Juga:  Fopertam Desak Pemkab Tambrauw Berdayakan OAP

Edi Mangun, area manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, mengungkapkan penurunan harga BBM non subsidi merupakan hal yang normal.

“Seperti kita tahu bahwa BBM ini, apalagi khusus non subsidi kan mengikuti trend harga minyak dunia, jadi sewaktu-waktu bisa naik, bisa tetap, bisa juga turun, ini merupakan hal yang normal,” ujarnya.

Penurunan harga BBM non subsidi juga terjadi di wilayah Papua Maluku. Sehingga, Edi mengajak masyarakat di wilayah Papua Maluku mulai beralih menggunakan BBM non subsidi yang memiliki kualitas bahan bakar yang lebih baik.

“Kami mengajak masyarakat agar menggunakan BBM non subsidi karena banyak keuntungannya mulai dari kualitas bahan bakarnya lebih baik, gas buangnya lebih aman untuk lingkungan dan juga pemakaian lebih irit dibandingkan BBM subsidi,” kata Edi.

Baca Juga:  Pasar Sentral Remu Sorong Kembali Dilahap Api

Selengkapnya mengenai seluruh harga produk Pertamina terbaru, imbuh Edi Mangun, masyarakat dapat mengaksesnya https://pertaminapatraniaga.com/page/harga-terbaru-bbm atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

Sementara, Rano, salah satu operator di SPBU Padang Bulan, kota Jayapura, Papua, membenarkan penurunan harga BBM SPBU Pertamina Indonesia termasuk wilayah Papua Maluku.

“Ya, benar hanya dua BBM yang harganya turun yaitu Pertamax Rp13.250 per liter dan Dexlite Rp14.400 per liter. Harga Pertamax sebelumnya Rp14.000 per liter, sedangkan Dexlite Rp15.700 per liter,” jelas Rano saat ditemui Suara Papua, Senin (2/9/2024) di SPBU Padang Bulan, Abepura, kota Jayapura. []

Artikel sebelumnyaGerakan Pro-Kemerdekaan Kaledonia Baru Terpecah Menjadi Dua Setelah Kongres Kontroversial
Artikel berikutnyaRekomendasi Keaslian OAP Cacat Hukum, GSMTH Layangkan Mosi Tidak Percaya Kepada LMA Malamoi