Pastor Bunay: Kita Menabur Karena Tuhan Tidak Tutup Mata untuk Papua

0
576

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pastor John Bunay, salah satu pemimpin aksi jalan salib di Kota Jayapura, Papua pada 4 September 2024 mengajak semua umat yang hadir dalam aksi tersebut agar terus menabur, karena Tuhan tidak menutup mata.

“Kita menabur saja, Tuhan pasti tidak tutup mata,” kata pastor Bunay dalam aksi jalan salib di lapangan Trikora Abepura.

“Saya selalu melihat kebesaran Tuhan di semesta. Kemarin ada cahaya yang luar biasa. Dia Allah yang memperhatikan semua. Lalu kita jalan salib dari sana [Waena] ke sini [lapangan Trikora] pikiran manusiawi kita, itu hari panas maka akan matahari yang susah menghindar, tapi Allah Dia baik. Dia [semacam] menutup terpal di atas, supaya anak-anak jalan.”

Baca Juga:  Diduga Imbas Keputusan KPU PBD, Kantor Dukcapil Dirusak Massa

“Kita tarik jauh ke sana, lalu bangsa [Israel] awam api menyertai. Mungkin [hari] ini jugakah tanda-tanda itu? Kita sudahi di situ saja, karena kita tidak bisa menyelami pikiran Allah, tapi kita bisa mengerti dari tanda-tanda yang Dia perlihatkan. Allah baik,” pungkasnya.

Ia lalu mengajak agar semua orang Papua tidak boleh lagi menoleh kebelakang. “Hari ini jangan menoleh kebelakang, lihat ke depan lalu langkah tegap maju jalan.”

ads

Pendeta John Baransano, salah satu pendeta GKI di Tanah Papua yang menjadi pimpinan aksi jalan salib mengingatkan massa aksi untuk tidak perlu menggunakan cara-cara kekerasan dalam aksi tersebut.

Baca Juga:  Usai Dilantik, Pj Wali Kota Sorong dan Maybrat Berkomitmen Sukseskan Pilkada

“Tadi kita sampaikan kepada Kapolres Jayapura bahwa [dalam aksi ini] kita memberi sambutan untuk Paus Fransiskus di Pusat, beliau [Kapolres] langsung sampaikan dengan hati bahwa pak pendeta kita jalan kawal dengan baik.”

“Ini juga agenda nasional dan agenda internasional dalam pagangan negara dan kita juga bagian dari umat yang berdoa,” ujar Pdt. John Baransano dilapangan Trikora.

Arak-arakan jalan salib yang dipimpin Pastor dan pendeta di Jayapura, Rabu (4/9/2024). (Maria Baru-Suara Papua)

“Di sini sudah tempat orang menari, di sini sudah tempat orang melompat. Kita beri sambutan bagi Paus yang ada di Jakarta.”

Baca Juga:  Pencaker OAP di Provinsi PBD Mencapai 8.000 Orang

“Jadi darah yang mengalir dalam diri kita itu dari kepala burung sampai ekor itu satu napas satu jiwa, jadi tidak boleh baku benci dan baku marah, tetapi lihat ko itu saya, dan saya itu ko.”

“Jadi hari ini kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita aman. Kita juga menunjukan kepada Paus di Indonesia dan di Papua dengan jalan salib untuk menyatakan kepada dunia bahwa kita juga butuh dukungan doa dari seluruh dunia.”

“Ini yang kita lakukan hari ini, tidak ada tanda-tanda atau agenda lain.”

Artikel sebelumnyaRibuan Umat Tuhan di Jayapura Ikut Jalan Salib Bawa Pesan Moral Tentang Situasi Papua
Artikel berikutnyaPdt. Yemima Krey: Mama-Mama Papua Tidak Kosong Datang Ikut Aksi Jalan Salib