JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Polemik pengakuan adat kepada Abdul Faris Umlati, bakal calon gubernur Papua Barat Daya semakin menarik perhatian publik di Tanah Papua.
Dominggus Weju, kepala marga Weju di kampung Kabare menegaskan marga Sanoy bukanlah orang asli suku Ambel dari kampung Kabare.
Diceritakan Dominggus Jika kita berbicara marga Sanoy sebenarnya mereka bukan asli marga dari pulau Waigeo atau Kabare melainkan mereka berasal dari Wondama.
“Dari cerita orang tua saya pertama kali karena saat itu terjadinya kelaparan, kedua kejadian penyakit kusta atau istilah dulu disebut lepra dan kejadian perang saudara di Wondama.”
“Untuk menghindari musibah itu leluhur marga Sanoy dan saat itu kerajaan sultan Tidore hampir menguasai wilayah pulau-pulau Papua khususnya di pulau Waigeo, Raja Ampat,” katanya.
Maka kata dia marga Sanoy diterima di pesisir Waigeo oleh penghuni pulau yaitu marga Weju.
“Untuk bertahan hidup marga Weju memberikan separuh wilayah adat mereka kepada leluhur marga Sanoy untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan hidup marga Sanoy. Marga Weju hanya menyerahkan wilayah adatnya yang disebut Waipun kepada marga Sanoy sebagai hak pakai dan makan, bukan hak milik atas tanah adat marga Weju,” tegasnya.
Itulah cerita perjalanan marga Sanoy hingga saat ini. Setelah itu kata Dominggus melalui regenerasi marga Sanoy, akhirnya berkembang dan bertambah banyak hingga saat ini, sehingga mereka merasa bahwa mereka merupakan marga asli dari pulau Waigeo.
“Seiring waktu marga Sanoy bertambah banyak, maka marga Sanoy dengan alasan bekas rumah moyang, bekas kebun moyang mereka dan lainnya. Maka mereka mengklaim asal usul mereka berasal dari pulau Waigeo, namun sebenarnya tidak seperti begitu. Marga Sanoy ini imigran dari luar pulau Waigeo,” jelasnya.
Yang menjadi persoalan untuk saat ini katanya, salah satu calon gubernur Papua Barat Daya atas nama Abdul Faris Umlati berasal dari garis keturunan marga Sanoy, sedangkan pihak marga Sanoy tidak ada hubungannya dengan marga Tamima.
“Kecuali marga Sanoy menikah langsung dengan marga Umlati baru bisa disebut ada neneknya namun ini kan sudah berbeda. Jadi pernyataan yang dijelaskan dan beredar di media oleh oknum [Abner Sanoy] yang mengatasnamakan marga Sanoy sebenarnya keliru, terhadap keturunannya.”
“Marga Sanoy di Kabare hanya ada satu orang yang merupakan keturunan asli marga Sanoy yang bernama Antor Sanoy dan dia merupakan seorang laki-laki satu-satunya dari marga Sanoy,” ungkapnya.
Sedangkan, ayah dari Abdul Faris Umlati namanya Abas Umlati dan ibunya bernama Nafisa Tamima. Oleh sebab itu jelas bahwa abdul Faris bukan orang asli Papua. Ia sebenarnya berasal dari Maluku Utara.
“Abdul Faris Umlati tidak memiliki tanah adat di Kabare dan juga tidak punya bekas rumah sama sekali. Yang ada itu hanya marga Tamima dan bukan keluarga dari marga Umlati,” tegasnya.
Marga Weju dan Aitem menduga cerita tentang garis keturunan Abdul Faris Umlati direkayasa oleh oknum dengan kepentingan tertentu.
“Kami pemilik hak ulayat di wilayah adat suku Ambel menduga ini hanya kepentingan oknum sehingga merekayasa cerita saja,” pungkasnya.