JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Agus Kossay, ketua umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat telah diputuskan bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura, kota Jayapura, Papua, Selasa (3/9/2024). Ia ditahan selama satu tahun.
Sebelumnya, Benny Murib, Sekjen KNPB Numbay dibebaskan terlebih dahulu usai ditahan bersama Agus Kossay. Benny dibebaskan Juli lalu setelah ditahan 10 bulan.
Usai dibebaskan, Agus menyatakan, musuh KNPB bukan sesama teman ataupun rakyat Papua, tetapi pemerintah Indonesia.
“Musuh kita hanya satu yaitu kolonial Indonesia. Kita tidak lawan sesama teman ataupun rakyat Papua. Jika kita terjebak dalam ego dan ambisi, maka itu fatal. Itu harus dibuang,” ujar Agus dalam pernyataannya.
Ia juga mengajak anggota KNPB dan rakyat Papua untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal agar tidak mati sia-sia.
Ia percaya bahwa Tuhan Yesus sedang berperkara terhadap KNPB sebagai wadah untuk pembebasan rakyat Papua. Sehingga pergerakan perlawanan tetap eksis di Tanah Papua walau banyak kawan sudah ditangkap, dipenjara, dan dibunuh.
“Hak mengambil nafas dari setiap orang adalah Tuhan. Kita boleh berjuang dengan kepintaran kita, kegagahan kita, tetapi ketika kita tidak andalkan Tuhan, maka kita akan mati sia-sia.”
“KNPB dari tahun 2008 terbentuk hingga hari ini karena kuasa Tuhan Yesus. KuasaNya bersama KNPB, walaupun kita ditangkap, dipenjara dan dibunuh juga tetap saja masih eksis karena kuasa Tuhan masih ada di dalam sini.”
“Kuasa kebenaran ada di dalam KNPB. 16 tahun itu luar biasa, artinya Tuhan terus berperkara dalam KNPB, sehingga bangsa di bawah keluar oleh KNPB sebagai media pembebasan,” tutur Agus Kossay bersaksi.
Victor Yeimo, juru bicara internasional KNPB Pusat, mengatakan, keluarnya Agus Kossay dan Benny Murib mempunyai pesan dan makna tersendiri dalam perjuangan Papua karena bertepatan dengan kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia dan KNPB sendiri dalam situasi duka nasional.
“Bagi saya, bebasnya ketua umum KNPB Agus Kossay sangat berarti sekali. Beliau bebas dalam situasi yang berduka. Beliau keluar dalam sebuah kunjungan bapa suci Paus Fransiskus yang luar biasa. Beliau keluar memberikan makna tersendiri di dalam perjuangan bangsa Papua,” kata Yeimo.
Lanjutnya, pelajaran dari bebasnya Agus dan Benny bahwa setiap perjuangan kebenaran selalu orang di samping yang menjadi lawan, sebagaimana yang dialami Yesus dalam misi sucinya yang selalu ada penghianat di antara 12 muridNya.
“Apa yang bisa kita pelajari dari Agus Kossay dan Benny Murib bahwa setiap perjuangan kebenaran akan selalu ada orang-orang di samping kami yang akan menjadi lawan. Ingat bahwa Yesus Kristus dalam misi sucinyapun selalu ada penghianat di antara 12 muridNya,” ujar Yeimo dalam sambutannya di acara ucapan syukur pembebasan Agus Kossay.
Sementara, Benny Murib, Sekjen KNPB Numbay, mengatakan, setiap masalah ada solusi, sehingga KNPB dan rakyat Papua tidak mundur dari masalah.
Kata Benny, masalah adalah hal biasa dalam sebuah perjuangan, tetapi hal yang luar biasa itu adalah Papua merdeka, bebas dari kolonial.
“Oleh sebab itu, semua pejuang mari bersatu. Kita satukan barisan dan kita lawan kolonialisme, imperialisme dan kapitalisme di Tanah Papua. Musuh kita adalah satu dan perjuangan bangsa Papua bukan hal baru, tetapi Tuhan sudah ciptakan sejak lahir,” pesan Benny Murib.
Untuk itu, Benny tegaskan, perjuangan tetap dan harus dilanjutkan. []