Kantor Distrik Waigeo Utara Terbakar, Diduga Buntut Dari Pergantian Kadistrik

0
65

SORONG, SUARAPAPUA.com— Gedung Kantor Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya terbakar. Terbakarnya kantor distrik tersebut diduga lantaran terjadinya pergantian kepala distrik yang menjabat di distrik tersebut dengan pejabat baru.

Berdasarkan informasinya yang dihimpun, gedung Kantor Distrik Waigeo Utara yang berada di kampung Kabare Raja Ampat tersebut terbakar pada Senin (30/9/2024) siang.

Kabar tersebut beredar di berbagai grup media sosial, termasuk sebuah video pendek berdurasi 1.17 detik. Di mana seorang warga di dalam video tersebut yang belum diketahui namanya menyatakan Kantor Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat terbakar.

Baca Juga:  Peringati HIMAS, Masyarakat Adat Harus Bersatu Melawan Investasi

“Kantor Distrik Kabare terbakar pada siang ini, Senin 30 September 2024,” demikian ucapannya dalam video pendek berdurasi 1.17 menit itu.

Menurut sumber tersebut, belum diketahui penyebab kebakaran maupun kerugian dari kebarakan gedung tersebut. “Untuk penyebab belum diketahui,” katanya.

ads

Menurut keterangannya masyarakat yang berada disekitar TKP berjibaku memadamkan api yang sudah menyebar ke seluruh gedung Kantor Distrik.

Baca Juga:  Honorer di Kabupaten Sorong Minta Diangkat Menjadi PNS

Mereka menggunakan peralatan seadaanya untuk mencoba memadamkan api yang sudah menyebar ke sebagian besar kanto.

Sementara berdasarkan informasi lain yang dihimpun, kabakaran itu diduga akibat dari ketidakpuasan terkait pergantian Kepala Distrik Waigeo Utara yang dinilai dilakukan secara tiba-tiba dan tidak sesuai dengan mekanisme.

Dimana dalam Surat Penunjukan pada tanggal 17 September 2024, Nomor 800.1.3.1/005/BKPSDM-R4/2024 yang ditandatangani Bupati Kabupaten Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menunjuk Agustinus Weju sebagai Plt Kepala Distrik Waigeo Utara mengantikan Matehus Aitem.

Baca Juga:  Karnaval Budaya di PBD, Musa’ad: Kita Tetap Satu

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari aparat kepolisian maupun Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

Artikel sebelumnyaPapua Sudah Lama Memikul Salib Derita Menuju Puncak Kemenangan Iman
Artikel berikutnyaDewan Gereja Dunia Gelar Side Event Bahas Krisis Hak Asasi Manusia di Tanah Papua