SORONG, SUARAPAPUA.com— Hujan lebat sejak malam tadi hingga, Selasa pagi, 1 Oktober 2024 menyebabkan banjir di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya (PBD). Akibatnya aktivitas beberapa sekolah dan kantor terpaksa diliburkan karena warga terhalang air yang menggenangi jalan-jalan dan rumah.
Banjir yang melanda kota dan kabupaten Sorong hingga mencapai 30 cm hingga 1 meter.
Dalam pantauan suarapapua.com, selain ruas jalan Sorong Klamono tepatnya di depan hutan lindung Kilo Meter 14 Kota Sorong, sejumlah kompleks juga mengalami banjir seperti kompleks UT Kilo Meter 13, Kolam Buaya, Kampung Bugis, Lembaga Permasyakatan (Lapas) kelas IIB, Rawa Indah, hingga jalan Sungai Maruni Kilometer 10, Mega Mall, Belakang Gor Pancasila, Kilo Meter 12 Masuk, jalan masuk Malibela, Mesjid At Taqwa, Harapan indah, jalan Nuri HBM, SMK Negeri 3 dan beberapa wilayah lainnya.
Sementara di Kabupaten Sorong, selain di jalan poros utama tepatnya di depan alun-alun Aimas, tampak banjir juga melanda sejumlah perumahan warga disekitar halaman SMP Negeri 1. Hingga pukul 15:00 tampak sejumlah ruas jalan dan kompleks masih tergenang air.
BMKG perkirakan hujan ringan hingga malam
Dilangsir dari website resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sorong, untuk hari, Selasa (1/10/2024) diperkirakan suhu di Sorong berkisar antara 23 hingga 29 derajat selsius, dengan kelembaban udara mencapai 85-95 persen. Kecepatan angin diprediksi berkisar antara 3 hingga 7 KM per jam dari arah angin tenggara.
Cuaca di Sorong pada hari ini cenderung didominasi oleh hujan ringan hingga hujan petir, dengan kelembapan tinggi dan angin bertiup relatif lambat dari arah Tenggara dan Timur Laut.
Selain itu BMKG juga mengingatkan warga masyakarat jika melakukan aktivitas di wilayah perairan laut agar tidak lupa, tetap gunakan alat keselamatan. Sebab potensi angin kencang mencapai 20 knot di sekitar wilayah perairan Bintuni, Fakfak dan perairan Kaimana.
Berharap kandidat Walkot Sorong beri perhatian terhadap banjir
Momen pemilihan umum walikota dan bupati Sorong menjadi ajang calon kepala daerah untuk beradu gagasan dan ide tentang bagaimana mengatasi banjir.
Warga masyarakat kota dan kabupaten Sorong berharap para pasangan calon walikota dan bupati Sorong untuk membuat mendesain penanganan banjir untuk mengatasi banjir.
“Persoalan banjir ini bukan hal yang baru untuk Kota Sorong. Setiap hujan deras pasti saja banjir, maka para calon walikota dan bupati harus punya ide dan gagasan untuk mengatasi banjir,” ujar Jufri, salah satu warga Kilo Meter 10 Kota Sorong.
Jufri mengakui sejumlah daerah yang rawan banjir di Kota Sorong merupakan daerah yang selalu dilalui para pejabat, terutama jalan ini jalan utama menuju Kantor DPRD Kota Sorong.
“Kampung Bugis, Km.10 ini daerah langanan banjir dan 10 meter tepatnya di depan Jupiter ini selalu dilalui puluhan Anggota DPRD Kota Sorong,” jelasnya.
Diakuinya, sejumlah upaya penanganan banjir telah dilakukan Pemerintah Kota Sorong, namun belum berhasil mengatasi banjir.
“Banjir yang melanda Kota Sorong terjadi karena saluran drainase yang tersumbat akibat warga buang sampah sembarangan. Selain itu, jalan juga tidak semua memiliki drainase sebelah jalan ada sedangkan sebelah lagi tidak ada,” bebernya.
Oleh sebab itu warga kota Sorong minta agar para Tim sukses wali kota dan bupati Sorong untuk vetul-betuk menunjukkan visi misi agar warga yang memilih tidak salah memilih.
“Ada berbagai persoalan di Sorong, para calon kepala daerah jangan hanya buat janji-janji di media. Kami warga Sorong butu keseriusan pemerintah untuk atasi berbagai masalah yang ada selama ini,” pungkas Agus, warga Sorong lainnya.