
Oleh: Victor F. Yeimo
*)Penulisa adalah Juru Bicara (Jubir) Internasional KNPB.
Semoga Konser musik Sean Rii (Richard Saeni dari Kepulauan Solomon) di Jayapura tidak sekadar menghibur, tetapi untuk melawan arus musik di setiap panggung di sini, yang terjebak dalam ciri khas kolonial, yang tidak menggetarkan jiwa dan romansa cinta dan perjuangan kita (Orang Papua).
Sean Rii bisa menjadi senjata kita untuk meruntuhkan batasan-batasan yang telah lama memenjarakan kita dalam stereotip dan inferioritas.
Sean Rii akan konser di Jayapura pada 12 Oktober 2024 di lapangan aspal PTC Entrop Kota Jayapura, Papua. Sean Rii juga datang bersama Dezine dan akan melakukan konser bersama- Gorby TCR. Lagu yang akan dibawakan salah satunya adalah “Sa Pu Cinta untuk Papua”.
Semoga Sean Rii dan kita sesama Melanesia tahu bahwa musik adalah denyut nadi perjuangan, menyatukan hati yang terpisah dan mengingatkan kita bahwa meskipun kita berjuang sendirian, kita tidak pernah benar-benar sendiri.
Musik harus lebih dari sekadar kenikmatan sementara. Ia adalah landasan bagi kebangkitan jiwa, adalah pengingat bahwa kita tidak boleh menyerah pada penindasan. Sean Rii tidak hanya menghibur hati, tetapi rasakan bagaimana setiap not yang ia lantunkan menggugah keyakinan dan kebanggaan Melanesia.
Sean Rii datang membawa cinta di saat saudara-saudaranya masih dijajah oleh kolonialisme Indonesia. Musiknya adalah suara dari hati Melanesia yang menolak tunduk pada hegemoni budaya asing yang ingin membungkam keunikan kita – bahwa suara musik Melanesia itu unik dan menggoda.
Dengan kehadirannya, ia menyalakan bara semangat di dalam diri kita, menyadarkan kita bahwa cinta kita terhadap ciri khas kebabasan musik Melanesia. Karena musik bukan saja tentang romantisasi cinta kaum muda, ia adalah getaran kebebasan yang meresap jauh ke dalam jiwa.
Semoga setiap lagu yang dinyanyikan Sean Rii bukan hanya untuk menggoyangkan badan, tetapi juga untuk membangkitkan semangat juang di dalam diri kita. Ia menggambarkan cinta yang bersatu dengan perjuangan, cinta yang mampu mengatasi segala rintangan, dan cinta yang menggerakkan kita untuk memperjuangkan hak-hak kita.
Sean Rii tahu Papua tanah terjajah, dan meskipun ia mungkin tidak akan lantang bicara tentang hal itu di panggung, ia merasakan aroma rakyat yang terjajah, yang bergoyang merindukan kebebasan di depan panggungnya.
Dalam hatinya, ia mungkin akan menangis, merasakan kepedihan dan harapan yang bergelora di dalam jiwa anak-anak Papua. Ia mungkin akan menyampaikan perasaannya dalam lentunan nada yang rasanya ia rasakan sendiri dalam diam, menjadikan musiknya sebagai suara perjuangan yang tak terucapkan.
Kesukaan bangsa terjajah ketika nada-nada itu mengalun, bayangkan bagaimana Lucky Dube dengan reggae-nya yang menggugah menembus dinding apartheid di Afrika Selatan, menyuarakan ketidakadilan rasial dan kebebasan untuk semua. Dia membawa pesan yang kuat, bahwa kita tak boleh tunduk pada sistem yang menindas.
Ingatlah bagaimana Bob Marley menggunakan reggae untuk menyatukan kaum tertindas di seluruh dunia, dari Kingston hingga Afrika, seraya berteriak ‘One Love’ dan ‘Redemption Song.’ Marley mengajarkan kita bahwa musik bisa menjadi suara jiwa yang merindukan perubahan, bahwa melalui irama kita bisa membangkitkan kesadaran kolektif untuk melawan penjajahan fisik dan mental yang masih membelenggu kita.
Dengarkan bagaimana John Lennon berani bermimpi tentang dunia tanpa perang dan tanpa perpecahan dengan lagu ‘Imagine.’ Lennon’s melodi adalah seruan bagi semua yang berani memimpikan kebebasan dan perdamaian, untuk berdiri dan menuntut keadilan di tengah kekacauan dunia ini.
Terinspirasilah dari Fela Kuti, yang menjadikan afrobeat sebagai suara perlawanan melawan korupsi dan penindasan di Nigeria. Jangan lupakan pula Víctor Jara dari Chile, yang dengan gitarnya mengobarkan semangat rakyat tertindas melawan tirani. Meskipun ia dibungkam oleh rezim diktator, lagunya tetap hidup sebagai simbol keteguhan dan keberanian.
Musik bukan hanya hiburan, musik adalah nyawa perlawanan, adalah peluru tak terlihat yang menembus hati para penindas. Jadikan setiap lagu yang kau dengar sebagai manifestasi perjuangan kita, sebagai seruan untuk membebaskan diri dari belenggu ketidakadilan dan ketakutan.
Selamat datang Sean Rii!