Infrastruktur PapuaPerjuangan John NR Gobai Menjangkau Daerah Perbatasan di Pesisir Papua Tengah

Perjuangan John NR Gobai Menjangkau Daerah Perbatasan di Pesisir Papua Tengah

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tingkat kesulitan warga di sejumlah daerah perbatasan di pesisir Papua Tengah, seperti distrik Jita di kabupaten Mimika, distrik Teluk Umar, distrik Yaur dan distrik Wapoga di kabupaten Nabire, yakni akses transportasi dari dan ke kota, telah terjawab berkat perjuangan tak kenal lelah dengan dukungan doa tulus masyarakat.

John NR Gobai, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dari daerah pengangkatan Meepago, mengatakan, daerah perbatasan di pesisir Papua Tengah, yakni Jita, Teluk Umar, Yaur dan Wapoga dapat dijangkau dengan adanya akses transportasi laut agar dimanfaatkan masyarakat setempat.

Jita adalah sebuah distrik yang berbatasan dengan distrik Nakai, kabupaten Asmat, ada di perbatasan antara kabupaten Mimika, Papua Tengah dan kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Teluk Umar dan Yaur adalah dua distrik di kabupaten Nabire, Papua Tengah, yang berbatasan langsung dengan kabupaten Wondama, provinsi Papua Barat.

Daerah Wapoga adalah daerah perbatasan antara kabupaten Waropen, Papua dan kabupaten Nabire, Papua Tengah. Kabupaten Waropen dan kabupaten Nabire sama-sama mempunyai distrik dengan nama Wapoga yang dibatasi sungai Wapoga.

Kata John, keempat daerah ini terdapat di wilayah pesisir pantai atau laut. Ada juga yang harus masuk melalui sungai yaitu di distrik jita, kabupaten Mimika.

Baca Juga:  Konservasi Hutan Tambrauw Diantara Perlindungan dan Penghambat Pembangunan

“Sejak puluhan tahun lalu, daerah ini tidak pernah disinggahi oleh kapal perintis. Saya sungguh merasa prihatin dengan kondisi ini karena saya cukup mengetahui kebutuhan masyarakatnya. Daerah Wapoga memang dulu dilayani kapal perintis, tetapi kemudian cukup lama tidak terlayani lagi. Baru kami melakukan upaya untuk mendorong adanya pelayanan kapal perintis dan sudah berjalan dari awal tahun 2024,” tutur John, Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, banyak kampung di daerah perbatasan yang selama ini masyarakatnya selalu kesulitan karena harus butuh bahan bakar minyak (BBM) ratusan liter, juga sewa perahu pun super mahal.

“Saya kira cara mendekatkan pelayanan pemerintahan harus ditunjang dengan adanya sarana transportasi, baik transportasi udara, laut maupun darat, serta juga sarana komunikasi agar semua dapat berjalan secara maksimal,” tandasnya.

“Untuk tujuan itulah,” lanjut John, “kami selama ini mengupayakan adanya kapal perintis ke distrik terjauh di kabupaten-kabupaten yang ada di pesisir pantai di provinsi Papua Tengah, yaitu kabupaten Nabire dan kabupaten Mimika.”

Baca Juga:  Dewan Gereja Papua Tolak Rencana Transmigrasi ke Tanah Papua

Terbukti sejak awal tahun 2024, untuk wilayah Teluk Umar dan Yaur telah disinggahi kapal perintis dan telah berjalan dengan baik sampai dengan hari ini.

“Pada tahun 2025, akan berjalan lagi dengan penambahan rute, yaitu dari Nabire menuju Yaur, Teluk Umar dan juga ke Weinami dan Wapoga, sehingga tidak hanya trayek seperti yang sekarang yaitu dari Teluk Umar, Yaur, dan ke Nabire, tetapi ada juga sebaliknya kembali ke kampung dan dari Wapoga ke Nabire melalui Weinami, Teluk Umar dan Yaur,” kata Gobai.

John menjelaskan pelayanan kapal perintis di distrik Jita, berawal dari ketika adanya aksi protes terhadap PT Freeport Indonesia terkait dengan fakta pendangkalan di sungai-sungai yang menjadi jalan bagi sarana transportasi masyarakat ke distrik yang ada di wilayah timur kabupaten Mimika.

“Saya kemudian berpikir kalau saya hanya memprotes Freeport, tidak akan memberikan solusi, kurang bagus. Maka, saya bertekad untuk perjuangkan adanya kapal perintis agar nantinya dapat singgah di pelabuhan Sipu-sipu, distrik jita, kabupaten Mimika, supaya masyarakat kita tidak lagi kesulitan transportasi akibat pendangkalan dari aktivitas PT Freeport,” bebernya.

Baca Juga:  Dewan Gereja Papua Tolak Rencana Transmigrasi ke Tanah Papua

John menambahkan, pelayanan kapal perintis untuk distrik Jita, akan mulai dilayani pada tahun 2025 dengan rute Agats-Sipu sipu/Jita-Pomako-Sipu sipu/Jita-Agats.

“Sebagai anggota DPR Papua yang selama ini memperjuangkan pelayanan kapal perintis di Papua Tengah bagian utara dan selatan akan menyampaikan banyak terima kasih kepada menteri Perhubungan RI, bapak Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, bapak direktur angkutan laut, bapak kasubdit angkutan laut dalam negeri dan staf serta bapak kepala dinas Perhubungan provinsi Papua Tengah, kepala dinas Perhubungan provinsi Papua Selatan, dan kepala dinas Perhubungan provinsi Papua beserta stafnya.”

Selain itu, tak lupa juga ucapan yang sama kepada kepala distrik Jita beserta masyarakat kabupaten Mimika, juga kepala distrik Yaur dan kepala distrik Teluk Umar serta masyarakat kabupaten Nabire.

Sebelumnya, John NR Gobai berjasa besar dalam menghadirkan KM Sabuk Nusantara (Sanus) 63 melayani warga pesisir Nabire di distrik Yaur dan distrik Teluk Umar. KM Sanus 63 mulai menyinggahi dua distrik itu semenjak pekan kedua Januari 2024 lalu. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.