Pastor Rufinus Madai, Pr pada saat memimpin prosesi peletakan batu pertama pembangunan tugu di Yegoukotu, Mapia Barat, kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, 27 September 2024. (Dok. Andy Gobai for Suara Papua)
Pastor Rufinus Madai, Pr pada saat memimpin prosesi peletakan batu pertama pembangunan tugu di Yegoukotu, Mapia Barat, kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, 27 September 2024. (Dok. Andy Gobai for Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Umat Katolik dari stase Santa Elisabeth Yegoukotu paroki Modio dekenat Kamuu Mapia Piyaiye (Kamapi) Keuskupan Timika menghadiri acara peletakan batu pertama tugu peringatan Injil masuk di Meeuwodide, 27 September 2024.

Peringatan hari bersejarah diawali dengan perayaan ekaristi atau misa kudus yang dipimpin langsung Pater Rufinus Madai, Pr, pastor dekan Dekenat Kamapi.

Pastor Rufinus Madai pada acara peletakan batu pertama menjelaskan, peletakan batu pertama tugu peringatan Injil di kampung Yegoukotu ini sebagai tanda dimulainya pembangunan tugu Injil dan tugu para perintis Injil masuk di kawasan Meeuwodide, sehingga perlu ada kerja sama yang baik.

Baca Juga:  Wilayah Provinsi Papua Tegah Dikepung 52 Perusahaan Besar

Di kesempatan sama, pemerintah kabupaten Dogiyai diwakili kepala distrik Mapia Tengah Stefanus Degei mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada umat Tuhan di kawasan Tihowatiha khususnya kampung Yegoukotu yang dengan sadar mau membangun tugu peringatan Injil di Meeuwodide tepatnya di kampung Yegoukotu.

Sementara itu, Andrias Gobai, tokoh intelektual asal Dogiyai, mengatakan, menjadi satu simbol kekuatan Allah yang harus dinyatakan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, sehingga kedepannya perlu ada semangat kerjasama gotong royong yang tulus dan perlu ada dukungan nyata dari para pihak agar kemuliaan Tuhan nyata di tanah ini.

ads
Baca Juga:  Pemerintah Wajib Hormati Hak Masyarakat Adat di Provinsi Papua Tengah

Hal tersebut menurut Andy Gobai, sesuai dengan pesan rasul Paulus bahwa “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan,” dan “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” Mazmur 119:105 nyata di atas tanah ini.

Selain pastor dekan Kamapi dan kepala distrik, acara peletakan batu pertama tersebut dihadiri pastor paroki Abouyaga, para dewan paroki, dan petugas pastoral di wilayah Mapia Piyaiye.

Baca Juga:  Deiyai Miliki Satu Lapangan Futsal Megah di Debei

Turut disaksikan ribuan umat Katolik di wilayah Mapia Piyaiye. []

Artikel sebelumnyaYeremias Magai Tewas di Polres Nabire, Tim Kuasa Hukum Soroti Rekayasa Penyidik
Artikel berikutnyaPerjuangan John NR Gobai Menjangkau Daerah Perbatasan di Pesisir Papua Tengah