PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten (Pemkab) Paniai bekerjasama sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar lomba sayembara cipta aplikasi gim (game) lokal bagi kaum milenial di kabupaten Paniai, Sabtu (26/10/2024) di aula kantor bupati Paniai.
Lomba ini diadakan untuk terus gencar mempromosikan destinasi wisata alam Paniai, makanan atau pangan lokal, adat-istiadat, cerita rakyat dan alat-alat tradisional yang memiliki karakteristik berbeda dengan daerah lain melalui perangkat lunak yaitu gim atau game lokal ke kancah nasional dan internasional.
Dr. Martha Pigome, penjabat bupati Paniai, dalam sambutan pembukaan lomba, mengatakan, gim lokal merupakan program pemerintah pusat berdasarkan peraturan presiden (Perpres) nomor 19 tahun 2024 tentang mengangkat industri gim lokal di berbagai daerah yang ada di Indonesia.
“Sehingga ini menjadi dasar pemikiran kami selaku kepala daerah untuk bagaimana mengimplementasikan Perpres nomor 19 tahun 2024 itu di kabupaten Paniai sini buat sayembara gim lokal,” katanya.
Hal berikut yang juga menjadi dasar pemikiran kepala daerah, yakni kaum milenial Paniai dapat menciptakan gim lokal yang bermanfaat bagi masyarakat Paniai, pemerintah daerah dan bagi komoditi gim lokal yang ada di kabupaten Paniai melalui ide, kreasi dan pengetahuan.
Lanjut Pigome, sementara yang menjadi fokus utama dari perlombaan itu agar melalui aplikasi gim lokal yang akan dihasilkan dapat mempromosikan lingkungan destinasi pariwisata, makanan atau pangan lokal dan adat-istiadat, cerita dan alat tradisional yang memiliki karakteristik berbeda dengan daerah lain yang masih turun-temurun sampai saat ini.
“Saya yakin dan percaya anak-anak milenial Paniai bisa dan akan ciptakan gim lokal berkualitas untuk mengangkat hal-hal ini yang tidak kalah saing dengan anak-anak milenial lainnya di Indonesia,” ucapnya.
Oleh karena itu, diminta gim lokal yang akan dihasilkan harus didukung semua pihak. Menurutnya, karena dewan juri yang didatangkan memiliki latarbelakang pendidikan dan keahlian khusus yang berkaitan dengan gim.
“Dewan juri ada empat orang, saya percaya akan bekerja secara profesional, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam melakukan penilaian terhadap gim lokal milik kabupaten Paniai yang berkualitas dan bermanfaat,” kata Martha.
Nelly Magai, ketua panitia lomba, mengatakan, lomba gim lokal dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT kabupaten Paniai ke-28 tahun yang akan dirayakan 29 Oktober 2024.
“Lomba dimulai dari hari ini sampai tanggal 28 Oktober 2024. Peserta yang mendaftar ada 40 kelompok, terdiri dari tiga orang. Dari 40 kelompok itu, karena gim lokal yang akan dihasilkan dua gim lokal, maka dua kelompok yang akan terpilih sebagai juara,” jelasnya kepada Suara Papua, usai lomba dibuka.
Nelly Magai yang juga kepala dinas Kominfo kabupaten Paniai itu menyebut ada empat tahapan untuk sukseskan lomba tersebut, diantaranya tahapan persiapan, pendaftaran, penilaian, dan pengumuman juara.
“Waktu kami lakukan persiapan lomba ini satu bulan. Ada empat tahapan. Tahap pertama itu persiapan, kami bentuk panitia dan datangkan dewan juri. Kemudian tahap kedua, buka pendaftaran. Dua tahapan ini sudah. Sekarang masuk tahap ketiga, yaitu penilaian oleh dewan juri yang akan dimulai dari hari ini [Sabtu] sampai Senin [tanggal] 28 Oktober 2024. Terus tahap keempat atau puncak dari perlombaan, pengumuman juara yang akan kami umumkan pada hari HUT kabupaten Paniai tanggal 29 Oktober nanti,” tuturnya.
Di tahapan penilaian, kata Nelly, setiap kelompok akan mempresentasikan gim lokal yang dibuat kepada dewan juri secara langsung maupun lewat zoom bagi peserta yang ada di luar Paniai.
Sementara empat dewan juri yang didatangkan adalah profesor yang memiliki keahlian masing-masing di bidangnya, yakni ahli aplikasi gim, programer, designer, dan ahli perangkat lunak.
“Dengan melihat semua kesiapan kami ini, saya yakin sekali dua gim lokal yang akan dihasilkan berkualitas dan bermanfaat.”
Dua aplikasi gim lokal yang akan dihasilkan adalah aplikasi gim destinasi wisata, dan aplikasi gim pangan lokal.
“Ini akan memberi manfaat besar karena akan jadi edukasi bagi kita, terutama anak-anak kita yang pelajar dan orang di luar sana. Kita bisa belajar bahasa daerah yang tidak tahu, bisa tahu apa saja alat-alat tradisional dan makanan lokal yang kita empat suku di Paniai [Mee, Moni, Wolani, dan Auye] miliki. Terus juga bisa tahu keindahan alam Paniai. Semua akan ada dalam dua aplikasi ini,” terangnya. []