SORONG, SUARAPAPUA.com — PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga kembali menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga dengan meresmikan 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang dioperasikan tahun 2024 dengan tambahan titik BBM Satu Harga tersebar di klaster Maluku – Papua (14 titik), klaster Sulawesi – Nusa Tenggara (12 titik), klaster Kalimantan (7 titik), dan klaster Sumatera (7 titik).
Peresmian dilakukan secara serentak di empat lokasi, diantaranya Ternate untuk klaster Maluku Papua, Padang untuk klaster Sumatera, Kubu Raya untuk klaster Kalimantan, dan Banggai Kepulauan untuk klaster Sulawesi dan Nusa Tenggara, Rabu (30/10/2024).
Lembaga penyalur BBM Satu Harga untuk klaster Maluku Papua di Ternate diresmikan langsung oleh wakil menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Yuliot Tanjung, kepala BPH Migas, Erika Retnowati, direktur utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Sekda provinsi Maluku Papua, Abubakar Abdullah.
Riva Siahaan mengatakan, sejak 2017 hingga September 2024, Pertamina Patra Niaga telah mengoperasikan 542 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di Sumatera sebanyak 84 titik, Kalimantan 108 titik, Sulawesi 58 titik, Nusa Tenggara 98 titik, Maluku 78 titik, dan Papua 111 titik, serta Jawa dan Bali sebanyak lima titik.
Hingga akhir tahun 2024, kata Riva, ditargetkan sebanyak 573 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga dioperasikan oleh Pertamina Patra Niaga.
“Kami berkomitmen hingga akhir tahun 2024, target 71 titik BBM Satu Harga pada 2024 ini dapat terselesaikan tepat waktu,” kata Riva Siahaan saat peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).
Riva menambahkan, program BBM Satu Harga merupakan komitmen dan bukti nyata kehadiran Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan accessibility, affordability dan acceptability energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Melalui BBM Satu Harga, Pertamina Patra Niaga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok Nusantara.
“Kami juga berterima kasih atas dukungan Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan dan memastikan penyaluran BBM Satu Harga berjalan dengan lancar, sehingga multiplier effect bagi masyarakat atas kehadiran energi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ucap Riva.
Sementara, Rudy, warga kota Sorong yang sehari-hari sopir truk, berharap Pertamina memperhatikan pelayanan di setiap SPBU karena sering terjadi antrean panjang.
Kepada Suara Papua, Kamis (31/10/2024), ia mengaku antrean panjang selalu terjadi hampir setiap hari. Rudy sering pertanyakan hal itu, tetapi petugas beralasan minyak terlambat masuk.
“Di Sorong ini sering macet dan antrean minyak. Padahal, kita hidup di tempat sumber minyak dan gas, kenapa selalu ada saja antrian minyak panjang butuh waktu yang lama. Kami tanya, petugas selalu bilang minyak terlambat masuk dan alasan lainnya. Pertamina harus perhatian bagian ini,” tuturnya. []